Nurjanah, Rachma and Efendi, Anwar (2019) Kegiatan Bersastra Anak Pidana Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas IIB Daerah Istimewa Yogyakarta. S2 thesis, Program Pascasarjana.
|
Text
Cover.pdf Download (772kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (104kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (320kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (38kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text
Lampiran.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Penelitian Ini bertujuan mendeskripsikan: (1) pembelajaran sastra dan (2) fungsi pembelajaran sastra bagi anak pidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak kelas IIB Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah pembelajaran sastra anak pidana yang dilaksanakan pada Desember 2017 hingga Januari 2018. Pembelajaran sastra di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas IIB Daerah Istimewa Yogyakarta diikuti oleh 23 anak pidana. Pembelajaran sastra meliputi; penulisan puisi, penciptaan musik puisi, dan latihan dasar drama. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini sebagai berikut. Pertama, terkait pembelajaran sastra yang terdiri dari pembelajaran menulis puisi, menciptakan musik puisi, dan latihan dasar drama. Dari puisi-puisi yang telah ditulis oleh anak pidana, teridentifikasi tiga poin bentuk karakter (kementrian pendidikan nasional) yang mendominasi kumpulan puisi mereka. Poin tersebut adalah nilai karakter religius, peduli sosial dan tanggungjawab. Pada kegiatan penciptaan musik puisi, terbentuk dua buah musikalisasi puisi yang diaransemen dari puisi Sutardji Calzoum Bahri dengan judul “Tanah Air Mata” dan puisi WS Rendra dengan judul “Kesaksian Tahun 1967”. Puisi yang diaransemen menjadi musikalisasi puisi merupakan puisi pilihan anak pidana yang secara tidak langsung mencerminkan nilai karakter atau kepribadian anak sebagai pribadi yang cinta tanah air dan memiliki nilai karakter semangat kebangsaan. Kegiatan sastra yang terakhir adalah latihan dasar drama yang meliputi olah tubuh, olah vokal, olah nafas dan olah rasa. Olah rasa merupakan saat dimana anak pidana dapat merefleksikan diri dan sebagai renungan. Hasil penelitian ke dua adalah fungsi kegiatan bersastra yang mencakup tiga poin, yaitu; sebagai pembentuk karakter, sebagai pembentuk pola pikir, dan sebagai media katarsis. Kata Kunci: pembelajaran sastra, fungsi sastra, anak pidana
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia Pasca Sarjana |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Linguistik Terapan |
Depositing User: | Perpustakaan Pascasarjana |
Date Deposited: | 22 Oct 2019 01:43 |
Last Modified: | 22 Oct 2019 01:43 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66254 |
Actions (login required)
View Item |