PENGEMBANGAN KETERAMPILAN VOKASIONAL PRODUKTIF BAGI PENYANDANG TUNARUNGU PASCA SEKOLAH MELALUI MODEL SHELTERED-WORKSHOP BERBASIS MASYARAKAT

Suparno, Dr., M.Pd. (2006) PENGEMBANGAN KETERAMPILAN VOKASIONAL PRODUKTIF BAGI PENYANDANG TUNARUNGU PASCA SEKOLAH MELALUI MODEL SHELTERED-WORKSHOP BERBASIS MASYARAKAT. [Experiment/Research]

[img]
Preview
Text
Suparno.pdf

Download (11kB) | Preview

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu model pendidikan keterampilan vokasional produktif bagi penyandang tunarungu pasca sekolah melalui sheltered workshop yang berbasis masyarakat. Ada dua target khusus yang ingin dihasilkan dari penelitian ini, (1) diperolehnya suatu model pen¬didikan keterampilan vokasional produktif bagi penyandang tuna¬rungu pasca-sekolah yang efektif dan adaptable, dan (2) ter¬bentuknya sheltered-workshop berbasis masyarakat, beserta pe¬tunjuk teknis pelaksaannya, sebagai pusat pelatihan dan advokasi keterampilan vokasional produktif bagi penyandang tunarungu di daerah. Dalam rangka pencapaian tujuan dan target tersebut, maka pendekatan penelitian dan pengembangan (research and develop¬ment) digunakan pada penelitian ini, yang langkah-langkahnya men¬cakup lima tahap kegiatan yaitu, studi pendahuluan, perencana¬an, pengembangan, validasi, evaluasi, dan pelaporan hasil. Subyek dalam penelitian ini (untuk tahun II) adalah penyandang tunarungu pascasekolah (SLB) yang diambil secara purposive, dengan mem¬pertimbangkan faktor usia (produktif), taraf ketunaan (berat dan sedangg), dan pendidikan, berjumlah 29 orang, masing-masing 15 orang di SLB WD I, dan 14 orang di SLB Bakti Kencana. Data penelitian tahap pertama ini dikumpulkan melalui observasi, wawan¬cara, tes performan, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang telah dicapai, pada tahun kedua (a) data (input) mengenanai subyek penyandang tunarungu pasca¬sekolah (usia produktif (14-35 tahun) yang mengikuti kegiatan workshop sebanyak 29 orang, (b) Sebagian besar subyek belum memiliki pekerjaan tetap yang mandiri, baik sebagai pekerja maupun pelaku usaha., (c) Subyek sangat bersemangat dalam mengikuti pelatihan keterampilan vokasional produktif pada sheltered workshop, sesuai dengan kemampuan dan karakteristik¬nya, (d) Jenis keterampilan produktif yang diikuti adalah; ke¬rajinan meubel bambu, dan menjahit, (e) Keterampilan vokasional pro¬duktif subyek telah mengalami peningkatan secara signifikan hampir untuk semua aspek yang terkait yaitu, kemampuan dasar, kecermatan kerja, koordinasi, operasional peralatan, penyelesaian pekerjaan, dan pemasaran., serta (f) ternyata sheltered workshop berbasis masyarakat efektif untuk mengembangkan keterampilan produktif anak tunarungu pascasekolah, (g) adanya dukungan dari beberapa fihak untuk melakukan pembinaan keterampilan vokasional bagi para penyandang tunarungu dalam bentuk sheltered-workshop di Kabupaten Sleman. Kata kunci: tunarungu, sheltered-workshop FIP, 2006 (PEND. LUAR BIASA)

Item Type: Experiment/Research
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa
LPPM
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) > Pendidikan Luar Biasa
Date Deposited: 15 Aug 2012 01:48
Last Modified: 02 Oct 2019 02:16
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4256

Actions (login required)

View Item View Item