Keterampilan Sosial Anak Berkebutuhan Khusus di SD Inklusi Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa.

Shinta, Dwi Kumala and Haryanto, Haryanto (2020) Keterampilan Sosial Anak Berkebutuhan Khusus di SD Inklusi Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa. S2 thesis, Program Pascasarjana.

[img] Text
tesis-dwi kumala shinta-17729251004.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek keterampilan sosial setiap jenis anak berkebutuhan khusus di SD Inklusi Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu empat puluh satu anak berkebutuhan khusus dari kelas satu sampai enam. Sumber data menggunakan rumus 3P yaitu person, paper, dan place. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa setiap anak berkebutuhan khusus dari kelas I sampai kelas VI berbeda-beda, Pertama: aspek kerjasama, anak tunarungu dan tunadaksa sudah baik, mampu mengerjakan latihan soal dengan tepat waktu sedangkan anak lambat belajar, ABBS, tunagrahita dan ADHD cukup baik, mampu melakukan intruksi dari guru walaupun menyelesaikan tugas tidak tepat waktu. Anak autis aspek kerjasamanya belum baik, anak belum mampu melakukan sesuai intruksi. Kedua: aspek asersi, anak sudah baik kecuali autis kelas rendah, tidak pernah bermain dengan temannya dan ketika teman mengajaknya berbiacara anak hanya diam, tetapi untuk kelas tinggi sudah memiliki asersi baik, anak dapat bermain bersama temannya. Ketiga: aspek tanggung jawab, anak tunarungu dan tunadaksa sudah baik, selalu menaati peraturan sekolah dengan datang tepat waktu dan meminta izin ketika meninggalkan kelas. Berbeda dengan anak lambat belajar, ABBS, tunagrahita, ADHD dan autis yang kurang mematuhi peraturan sekolah, ketika hendak meninggalkan kelas tidak izin ini biasa di lakukan anak ADHD dan autis. Keempat: aspek empati, anak tunadaksa dan tunarungu baik pada siapapun, ketika ada teman yang kehilangan alat tulis mereka mau meminjamkannya dan ketika teman atau guru sakit mereka mau mengjak temannya untuk menjenguk. Berbeda dengan anak lambat belajar, ABBS, tunagrahita dan ADHD yang kebanyak acuh tak acuh dengan lingkungan. Sedangkan anak autis sama sekali tidak mau tahu dengan lingkungannya. Kelima: aspek kontrol diri anak lambar belajar, tunarungu dan tunadaksa baik, ketika ada teman yang mengganggunya saat belajar, anak tidak merespon dan hanya diam. Sedangkan anak ABBS, tunagrahita, ADHD dan autis memiliki kontrol diri yang kurang baik, anak mau merespon temannya yang mengajak bicara saat belajar dan bahkan anak lebih sering mengganggu dan mengajak berbicara temannya saat belajar. Sedangkan autis ketika ada teman yang mengajaknya untuk berbicara, anak akan marah sambil memukul-mukul meja dan berteriak.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Keterampilan Sosial, Anak berkebutuhan khusu, Sekolah Inklusi
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan Luar Biasa
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 09 Nov 2021 03:54
Last Modified: 09 Nov 2021 03:54
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71340

Actions (login required)

View Item View Item