Klasterisasi Kualitas Sekolah Menengah Atas Menggunakan Fuzzy C-Means di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ilmi, Lilin Rofiqotul and Haryanto, Haryanto (2024) Klasterisasi Kualitas Sekolah Menengah Atas Menggunakan Fuzzy C-Means di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. S2 thesis, Sekolah Pascasarjana.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap (1) faktor dominan yang perlu dipertimbangkan dalam klasterisasi kualitas Sekolah Menengah Atas (SMA) menggunakan Fuzzy C-Means (FCM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), (2) hasil klasterisasi kualitas SMA menggunakan FCM di Provinsi DIY, (3) Karakteristik hasil Klasterisasi SMA di DIY berdasarkan rapor pendidikan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi. Data penelitian merupakan data sekunder berupa rapor pendidikan SMA tahun2023 di Provinsi DIY. Sampel penelitian terdiri atas 51 sekolah yang ditentukan menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan dengan metode FCM. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Faktor dominan yang perlu dipertimbangkan dalam klasterisasi adalah pengalaman pelatihan PTK, pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran, literasi, numerasi, dan proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu. (2) Klasterisasi pada data indikator utama menghasilkan tiga klaster: klaster 1 terdiri atas 11 sekolah swasta berakreditasi A dan B, klaster 2 terdiri atas 22 sekolah negeri dan swasta berakreditasi A, dan klaster 3 terdiri atas 18 sekolah berakreditasi A, B, dan C. Klasterisasi pada data sub indikator menghasilkan dua klaster: klaster 1 terdiri atas 23 sekolah negeri dan swasta berakreditasi A, dan klaster 2 terdiri atas 28 sekolah swasta berakreditasi A, B, dan C. (3) Karakteristik setiap klaster berbeda. Klasterisasi data indikator utama menghasilkan tiga klaster, di mana klaster 2 unggul dengan performa terbaik secara keseluruhan, klaster 1 memiliki performa sedang dengan beberapa area yang perlu diperbaiki, seperti kepemimpinan instruksional, pemanfaatan teknologi informasi untuk pengelolaan anggaran, dan iklim inklusivitas. Sementara klaster 3 menunjukkan performa terendah yang membutuhkan perhatian dan peningkatan signifikan pada hampir semua aspek, terutama literasi, numerasi, kepemimpinan instruksional, serta pemanfaatan teknologi informasi untuk pengelolaan anggaran. Hasil klasterisasi data sub indikator menunjukkan bahwa klaster 1 memiliki performa lebih tinggi pada hampir seluruh kompetensi, sedangkan klaster 2 lebih unggul dalam pelatihan formal untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Klasterisasi ini memberikan panduan bagi pengambil kebijakan untuk menetapkan prioritas dalam perbaikan sekolah.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: fuzzy c-means, klasterisasi, kualitas sekolah, rapor pendidika
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Menengah
Pasca Sarjana
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 11 Dec 2024 02:44
Last Modified: 16 Dec 2024 03:38
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/84650

Actions (login required)

View Item View Item