Dyah Ayu, Maharastra (2012) INTERAKSI SOSIAL ANAK TUNALARAS TIPE AGRESIF DALAM KEGIATAN OUTBOND DI SLB-E PRAYUWANA YOGYAKARTA. S1 thesis, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.
|
Text
cover - 07103241009.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
bab 1 - 07103241009.pdf Download (38kB) | Preview |
|
|
Text
bab 2 - 07103241009.pdf Download (113kB) | Preview |
|
|
Text
bab 5 - 07103241009.pdf Download (23kB) | Preview |
|
|
Text
lampiran - 07103241009.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan outbond menjadi kegiatan positif yang mampu mengembangkan interaksi sosial anak tunalaras tipe agresif, (2) mengetahui dan mendeskripsikan bentuk interaksi sosial positif maupun negatif (agresif) verbal maupun non verbal yang ditunjukkan oleh anak tunalaras tipe agresif ketika melakukan kegiatan outbond, (3) mengetahui dan mendeskripsikan variasi dan tingkat interaksi sosial positif maupun negatif (agresif) baik verbal maupun non verbal yang ditunjukkan anak tunlaras tipe agresif ketika melakukan kegiatan outbond. Jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian, empat siswa tunalaras tipe agresif kelas IV dan V di SLB-E Prayuwana Yogyakarta. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data (1) perpanjangan keikutsertaan, (2) membicarakan dengan teman sejawat, (3) triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan kegiatan outbond berjalan lancar, subjek saling membantu, berbagi tugas agar dapat menyelesaikan permainan secara baik, tujuan outbond tercapai dalam mengembangkan interaksi sosial, materi yang digunakan disesuaikan dengan jenis permainan, metode yang digunakan adalah demostrasi dan penugasan karena arahan dari instruktur. Langkah-langkah terdiri dari persiapan, proses pelaksanaan, dan evaluasi, semua subjek mampu menyelesaikan permainan tetapi tidak optimal, karena diwarnai banyak insiden. Pengarahan kegiatan sepenuhnya oleh instruktur, yang memahami rancangan dan materi permainan. Guru mendampingi subjek selama kegiatan. (2) Bentuk interaksi sosial positif subjek mau membantu, berbagi tugas dan sebagainya, sedangkan interaksi sosial negatif atau perilaku agresif verbal yaitu mengumpat berkata kasar dan tidak sopan, perilaku agresif non verbal dilakukan subjek FJ yang memukul SN, subjek AJ dan RD dan LM melakukan perilaku agresif verbal. (3) Variasi dan tingkat interaksi sosial positif subjek FJ masih agak buruk.Variasi dan tingkat interaksi sosial positif RD lebih baik dari FJ, hanya sedikit melakukan interaksi sosial negatif. Subjek AJ memiliki variasi dan tingkat interaksi sosial positif yang kurang baik, karena masih banyak melakukan perilaku agresif verbal karena terpancing suasana permainan yang memicu emosi. Subjek LM tingkat interaksi sosial positif sudah baik
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | anak tunalaras tipe agresif, interaksi sosial, kegiatan outbond |
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa Perpustakaan |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) > Pendidikan Luar Biasa Perpustakaan |
Depositing User: | Eprints |
Date Deposited: | 27 Nov 2012 06:01 |
Last Modified: | 29 Jan 2019 17:10 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7693 |
Actions (login required)
View Item |