Hardyanti, Farida (2019) PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN PADA PROSES DEKOMPOSISI PUPUK KOMPOS. D3 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.
|
Text
1.Cover.pdf Download (547kB) | Preview |
|
|
Text
2.Abstrak.pdf Download (214kB) | Preview |
|
|
Text
3.BAB I.pdf Download (99kB) | Preview |
|
|
Text
4.BAB II.pdf Download (532kB) | Preview |
|
|
Text
5.BAB III.pdf Download (390kB) | Preview |
|
|
Text
6.BAB IV.pdf Download (990kB) | Preview |
|
|
Text
7.BAB V.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
8.Daftar Pustaka.pdf Download (218kB) | Preview |
|
|
Text
9.Lampiran.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Masalah yang sering terjadi dalam pembuatan pupuk kompos adalah tingkat kematangan pupuk yang tidak sempurna. Hal tersebut disebabkan oleh kelembaban dan suhu dalam proses pembuatan yang tidak stabil. Kelembaban memegang peran penting dalam metabolisme mikroba sehingga harus dijaga pada kisaran 40% hingga 60%. Begitu juga dengan suhu harus dijaga pada kisaran 35ºC hingga 45ºC. Pembuatan pupuk kompos yang belum matang secara keseluruhan dapat menghambat pertumbuhan tanaman dikarenakan kurangnya nitrogen yang tersedia. Oleh karena itu “Sistem pemantauan suhu dan kelembaban” dibuat untuk memantau serta mengatur proses pembuatan pupuk kompos. Alat ini dirancang menggunakan aplikasi berbasis IoT (Internet Of Thing) dengan memanfaatkan komponen-komponen elektronika berupa sensor DHT-22 sebagai pendeteksi suhu dan kelembaban dan sensor pH untuk mendeteksi kandungan pH kompos, kemudian diproses menggunakan Wemos D1 mini. Data yang telah diperoleh akan dikirim ke aplikasi smartphone android guna menampilkan keadaan dari bahan-bahan pembuat kompos. Di samping itu alat ini dilengkapi dengan hair dryer dan fan untuk membantu menyetabilkan suhu. Pembuatan alat ini dilakukan melalui enam tahapan yaitu: (1) identifikasi masalah, (2) analisis kebutuhan, (3) pengembangan perangkat keras, (4) pengembangan perangkat lunak, (5) pembuatan alat dan (6) pengujian alat. Pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan alat ini dapat menghemat waktu dibandingkan dengan cara manual. Selain dari segi waktu, perbandingan efektifitas alat juga dapat dilihat dari keunggulan yang ada seperti kontrol otomatis dan manual. Adanya inovasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memanfaatkan limbah organik untuk dijadikan pupuk kompos, dan meningkatkan kesuburan tanah serta memperbaiki struktur tanah, sehingga hasil panen lebih berkualitas.
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pupuk Kompos, Suhu, Kelembaban, Internet of Things |
Subjects: | Teknik & Teknologi > Teknik Elektronika |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Diploma 3 (D3) > D3 Teknik Elektronika |
Depositing User: | Perpustakaan FT |
Date Deposited: | 26 Jul 2019 02:08 |
Last Modified: | 26 Jul 2019 02:08 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64775 |
Actions (login required)
View Item |