PELATIHAN RESPECT EDUCATION (IN-HOUSE TRAINING) UNTUK MENCEGAH BULLYING DI SEKOLAH DASAR KAWASAN BERESIKO

Mami, Hajaroh and L. Andriani, Purwastuti, M.Hum. and Rukiyati, Rukiyati and Ariefa, Efianingrum (2011) PELATIHAN RESPECT EDUCATION (IN-HOUSE TRAINING) UNTUK MENCEGAH BULLYING DI SEKOLAH DASAR KAWASAN BERESIKO. Artikel PPM Unggulan.

[img] Text
Mami Hajaroh.docx

Download (14kB)

Abstract

PPM bertujuan untuk memberikan wawasan kepada guru tentang fenomena kekerasan (bullying), dampaknya bagi anak, dan upaya pencegahan melalui pelatihan respect education (in-house training). Metode PPM yang digunakan adalah pelatihan melalui kegiatan: ceramah, diskusi, role play, game, pemberian tugas, action plan, observasi lapangan, tindakan lapangan dan focus grup discussion terhadap action plan yang disusun. Pelatihan dilakukan dalam setting sekolah, sehingga semua warga sekolah secara serentak mendapatkan wacana perubahan agar dapat melakukan perubahan bersama-sama..Dengan In house training memungkinkan perubahan pada level sekolah secara signifikan. Pelatihan ini melibatkan SD Muhammadiyah Bausasran ! dan 2, serta SDN Tegal Panggung, SDN Widoro, SDN Lempuyangan dan pengawas sekolah Yogyakarta Utara. Hasil analisis selama pelatihan menunjukkan:a) Bullying terjadi di sekolah, baik di kelas saat pelajaran berlangsung maupun di luar jam pelajaran. Bullying terjadi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru; b) Kekerasan (bullying terjadi di sekolah baik verbal maupun psikologi, misalnya: memanggil nama teman dengan nama panggilan orangtua. Setelah pelatihan peserta menunjukkan adanya: a) meningkatnya kesadaran akan pentingnya respect bagi diri sendiri dan orang lain; b) menyadari diri masih memiliki kekurangan dalam hal komitmen untuk berubah lebih baik, guru menyadari bahwa meskipun anak melakukan bullying tidak boleh diperlakukan dengan kekerasan pul; c)menyadari bahwa bullying memang masih banyak terjadi baik dilakukan guru, siswa dan orang tua. Ironinya korban bullying masih belum menyadari bahwa dirinya menjadi korban bullying; d) Lingkungan sosial yang kurang mendukung, guru kurang sabar sementara anak memilki kelemahan (lambat belajar, perilaku yang over). Kesemua hal itu sangat dipengaruhi latar belakang sosial anak. Keinginan peserta diantaranya yaitu menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif untuk saling menghargai dan terhindar dari bentuk-bentuk kekerasan (bullying). Sedangkan cara yang akan dilakukan peserta : guru melatih diri untuk menghargai siswa dan menghindari tindakan bullying, tidak diskriminatif, serta guru harus menjadi teladan.

Item Type: Article
Additional Information: Laporan Akhir PPM Unggulan 2011
Uncontrolled Keywords: bullying, respect, education, Kawasan Beresiko, Sekolah Dasar
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 20 Oct 2016 11:08
Last Modified: 20 Oct 2016 11:08
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42574

Actions (login required)

View Item View Item