PENGEMBANGAN KETERAMPILAN VOKASIONAL PRODUKTIF BAGI PENYANDANG TUNARUNGU PASCA SEKOLAH MELALUI MODEL SHELTERED-WORKSHOP BERBASIS MASYARAKAT

Suparno, Dr., M.Pd. (2007) PENGEMBANGAN KETERAMPILAN VOKASIONAL PRODUKTIF BAGI PENYANDANG TUNARUNGU PASCA SEKOLAH MELALUI MODEL SHELTERED-WORKSHOP BERBASIS MASYARAKAT. [Experiment/Research]

[img]
Preview
Text
Suparno.pdf

Download (12kB) | Preview

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu model pendidikan keterampilan vokasional produktif bagi pe¬nyandang tunarungu pasca sekolah melalui sheltered workshop yang berbasis masyarakat. Ada dua target khusus yang ingin diha¬silkan dari penelitian ini, (1) diperolehnya suatu model pen¬didik¬an ke¬terampilan vokasional produktif bagi penyandang tuna¬rungu pasca-sekolah yang efektif dan adaptable, dan (2) terbentuk¬nya sheltered-workshop berbasis masyarakat, beserta petunjuk teknis pelaksaannya, sebagai pusat pelatihan dan advokasi ke¬terampil¬an vokasional produktif bagi penyandang tunarungu di daerah. Dalam rangka pencapaian tujuan dan target tersebut, maka pendekatan penelitian dan pengembangan (research and develop¬ment) digunakan pada penelitian ini, yang langkah-langkahnya mencakup lima tahap kegiatan yaitu, studi pendahuluan, pe¬rencana¬an, pengembangan, validasi, evaluasi, dan pelaporan hasil. Analisis kebutuhan dan validasi model telah dilakukan pada penelitihan tahap I dan tahap II. Sedang responden dalam penelitian untuk tahun III ini adalah para pemangku kepentingan (Stakeholders), dan penyandang tunarungu pasca-sekolah (SLB) yang diambil se¬cara purposive, dengan mempertimbangkan faktor keterlibatannya dalam pengembangan keterampilan vokasional penyandang tuna¬rungu, usia (produktif), dan pendidikan, berjumlah 80 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui sosialisasi, wawancara, serta doku¬mentasi. Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dan di¬analisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang telah dicapai, secara keseluruhan ada¬lah, (a) pada tahap pertama diketahui, bahwa subyek sangat mem¬butuhkan latihan keterampilan, sebagian besar dari mereka (80%) belum memiliki pekerjaan dan belum memiliki keterampilan yang memadai, (b) model yang diujicobakan, ternyata memberikan dam¬pak yang positif dan adaptable terhadap subyek dalam pe¬ngembang¬an keterampilan, (c) hasil evaluasi dan sosialisasi me¬nunjuk¬kan adanya respon positif terhadap model sheltered workshop yang berbasis masyarakat, (d) tebentuknya rintisan imple-men¬tasi model sheltered workshop yang berbasis masyarakat tingkat kabupaten, sebagai basis pendidikan dan advokasi ke¬terampilan vokasional produktif untuk penyandang tunarungu pasca-sekolah (SLB) dan dapat digunakan sebagai percontohan bagi daerah-daerah sekitarnya, (e) tersusunnya buku petunjuk teknis pelaksanaan model, serta (f) terakomodasinya sebagian ke-butuhan fasilitas dan penyelenggarakan pendidikan keterampilan vokasional bagi para penyandang tunarungu di daerah. Kata kunci: tunarungu, sheltered-workshop FIP, 2007 (PEND. LUAR BIASA)

Item Type: Experiment/Research
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa
LPPM
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) > Pendidikan Luar Biasa
Date Deposited: 15 Aug 2012 01:48
Last Modified: 02 Oct 2019 02:16
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4257

Actions (login required)

View Item View Item