INTERNALISASI NILAI MULTIKULTURALISME DAN KERUKUNAN ANTARUMAT DALAM MASYARAKAT (Studi Kasus pada Masyarakat Kampung Potorono Banguntapan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)

Syukri Fathudin Achmad Widodo, Syukri FAW (2011) INTERNALISASI NILAI MULTIKULTURALISME DAN KERUKUNAN ANTARUMAT DALAM MASYARAKAT (Studi Kasus pada Masyarakat Kampung Potorono Banguntapan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta). Artikel Penelitian Dosen Yunior Anggota Pusdi.

[img] Text
artikel Multikultur.docx

Download (55kB)

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana kerukunan antarwarga dapat tercipta melalui pola dan proses internalisasi nilai multikulturalisme pada masyarakat Kampung Potorono Desa Potorono Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul. Nilai-nilai tersebut muncul melalui proses panjang dinamika masyarakat tempat di mana mereka tinggal. Secara deskriptif kualitatif akan dipaparkan perihal potret masyarakat tersebut guna mengungkap lebih dalam praktik atau proses internalisasi nilai multikulturalisme yang mampu menyatukannya di tengah perbedaan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara kasuistik bagaimana proses internalisasi nilai multikulturalisme dan korelasinya dengan kerukunan antarwarga, serta faktor apa saja yang melatarbelakangi masyarakat Potorono Banguntapan Bantul mempertahankan nilai multikulturalisme.Sedangkan manfaat penelitianadalah untuk mengetahui proses internalisasi nilai multikulturalisme dan memahami korelasinya dengan kerukunan antarumat. Sehingga dari sini dapat membuka ruang interaktif antarindividu di masyarakat dalam menemukan solusi dan alternatif penyelesaian jika suatu saat terjadi konflik di tengah masyarakat. Jenis penelitian ini adalah qualitative research, yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman lebih dalam di balik fenomena yang berhasil direkam di lapangan penelitian. Untuk memahami secara lebih dalam dan menyeluruh, diperlukan penggalian makna, nilai-nilai, dan pemahaman yang lebih dalam terhadap karakter masyarakat Potorono Banguntapan Bantul.Adapun pendekatakan yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus eksploratoris, deskriptif dan eksplanatoris. Yakni mengeksplorasi data yang telah ditemukan, kemudian dipaparkan secara apa adanya dan langkah terakhir adalah memajukan penjelasan-penjesalan secara komparatif untuk rangkaian peristiwa yang sama dan menunjukkan bagaimana penjelasan semacam itu mungkin bisa diterapkan pada situasi yang lain. Sedangkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1). Kesadaran masyarakat Potorono untuk mempertahankan nilai-nilai kerukunan sudah tertanam sejak dahulu serta dipraktekkan secara turun temurun dan tular menular. 2). Interaksi yang terjalin dengan komunitas baru terjadi secara adaptif dan bertahap melaui kegiatan agama maupun kegiatan sosial. 3). Mayoritas Penduduk asli mempunyai hubungan kekerabatan sehingga lebih merpermudah proses internalisasi nilai. 4). Nilai-nilai yang muncul adalah, toleransi, kebersamaan, kepedulian dan saling menghormati.

Item Type: Article
Additional Information: Laporan Penelitian Dosen Yunior Anggota Pusdi 2011
Uncontrolled Keywords: Multikulturalisme, kerukunan antarumat
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 20 Aug 2015 07:11
Last Modified: 20 Aug 2015 07:11
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25337

Actions (login required)

View Item View Item