PENGARUH TREATMENT SPORT MASSAGE TERHADAP PENCEGAHAN TIMBULNYA DELAYED ONSET MUSCLE SORENESS PADA PEMAIN FUTSAL SMAN 1 BANJARMASIN

Fitrian, Zanzabil Adwa and Graha, Ali Satia (2023) PENGARUH TREATMENT SPORT MASSAGE TERHADAP PENCEGAHAN TIMBULNYA DELAYED ONSET MUSCLE SORENESS PADA PEMAIN FUTSAL SMAN 1 BANJARMASIN. S2 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
PENGARUH TREATMENT SPORT MASSAGE TERHADAP PENCEGAHAN TIMBULNYA DELAYED ONSET MUSCLE SORENESS PADA PEMAIN FUTSAL SMAN 1 BANJARMASIN (FIX).pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang memiliki intensitas tinggi dan melibatkan gerakan kontraksi eksentrik. Aktivitas eksentrik merupakan aktivitas resistance yang menimbulkan terjadinya peningkatan nyeri pada otot yang ditandai dengan terjadinya DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness), serta juga menyebabkan kerusakan jaringan yang ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar creatine kinase, nyeri otot, dan penurunan jangkauan gerak sendi atau ROM (Range Of Motion). Dengan demikian hal tersebut diperlukan adanya pemulihan (recovery) yaitu salah satunya recovery pasif yaitu sport massage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan antara post perlakuan dan pre perlakuan kombinasi effleurage dengan shaking dan kombinasi effleurage dengan tapotement terhadap ROM (Range of Motion), nyeri otot, dan creatine kinase pada pemain futsal SMAN 1 Banjarmasin, (2) Perbedaan efek ROM (Range of Motion), nyeri otot, dan creatine kinase antara kombinasi effleurage dengan shaking dan kombinasi effleurage dengan tapotement pada pemain futsal SMAN 1 Banjarmasin. Jenis penelitian ini ialah penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan randomized repeated measures control group design yang membagi menjadi 3 kelompok meliputi kelompok treatment kombinasi effleurage dengan shaking, kelompok kombinasi effleurage dengan tapotement, dan kelompok kontrol. Pengambilan data dilakukan sebanyak 4 periode waktu yang berbeda yaitu sebelum latihan, sebelum pemberian treatment (8 jam setelah latihan), setelah pemberian treatment, dan 24 jam setelah pemberian treatment. Latihan yang diterapkan untuk menginduksi DOMS ialah latihan circuit training. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa SMAN 1 Banjarmasin, sampel pada penelitian ini berjumlah 30 orang yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen yang pada penelitian ini menggunakan VAS (Visual Analogue Scale), Goniometer (Sendi panggul, lutut, dan ankle), dan untuk kadar creatine kinase menggunakan analisis di laboratorium. Teknik analisis data menggunakan bantuan SPSS yang meliputi uji normalitas berupa Shapiro-wilk, uji homogenitas berupa levene test, dan uji hipotesis menggunakan uji repeated measures anova, uji friedman, uji kruskall-wallis, uji one way anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) ada perbedaan antara post perlakuan dan pre perlakuan antara kelompok treatment berupa kombinasi effleurage dengan tapotement dan kombinasi effleurage dengan shaking dan kelompok kontrol dengan nilai p < 0.05. Kelompok control mengalami peningkatan nyeri dan penurunan ROM dari waktu ke waktu sebaliknya untuk kelompok treatment terjadi penurunan nyeri dan peningkatan ROM dari waktu ke waktu. Adapun terhadap creatine kinase dari masing-masing kelompok tidak terjadi penurunan segera setelah pemberian treatment, namun terjadi penurunan kadar creatine kinase 24 jam setelah pemberian treatment pada pemain futsal SMAN 1 Banjarmasin. (2) Ada perbedaan masing-masing kelompok terhadap nyeri otot dan ROM (Range of Motion) p < 0.05, berdasarkan hasil uji analisis data kelompok treatment efektif untuk meminimalisir terjadinya DOMS seperti menurunkan nyeri otot dan meningkatkan ROM baik segera dan 24 jam setelah pemberian treatment dibanding kelompok control, namun tidak ada beda pada kadar creatine kinase pemain futsal SMAN 1 Banjarmasin p > 0.05, artinya ketiga kelompok tidak mengalami perubahan creatine kinase yang signifikan, namun dilihat dari selisih rata-rata creatine kinase pada pengukuran segera setelah treatment pada kelompok kombinasi effleurage dengan shaking mengalami peningkatan terendah dan mengalami penurunan terendah 24 jam setelah pemberian treatment.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Dosen Pembimbing: Dr. Ali Satia Graha, S.Pd., M.Kes
Uncontrolled Keywords: Sport Massage, CK, ROM, Nyeri Otot, Futsal
Subjects: Olahraga
Olahraga > Kepelatihan
Olahraga > Other
Pasca Sarjana
Divisions: Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) > Ilmu Keolahragaan
Depositing User: Zanzabil Adwa Fitrian 21611251069
Date Deposited: 21 Sep 2023 01:42
Last Modified: 21 Sep 2023 01:42
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/77683

Actions (login required)

View Item View Item