Nurhidayati, Ayatina (2014) FENOMENA PETUGAS SPBU PEREMPUAN DI KABUPATEN SLEMAN. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
|
Text
1. HALAMAN DEPAN.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (87kB) | Preview |
|
|
Text
3. BAB I.pdf Download (109kB) | Preview |
|
|
Text
4. BAB II.pdf Download (220kB) | Preview |
|
|
Text
5. BAB III.pdf Download (154kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB IV.pdf Download (336kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB V.pdf Download (117kB) | Preview |
|
|
Text
8. LAMPIRAN.pdf Download (24MB) | Preview |
|
|
Text
9. Ringkasan.pdf Download (231kB) | Preview |
Abstract
SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. SPBU mempekerjakan laki-laki dan perempuan sebagai petugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencitraan diri petugas SPBU perempuan, latar belakang bekerja sebagai petugas SPBU perempuan, hak dan kewajibannya, dampak peran, dan faktor pendukung dan penghambat yang mereka alami dalam melaksanakan pekerjaan sebagai petugas SPBU. Penelitian ini dilakukan di beberapa SPBU di Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, melalui teknik ini diharapkan sampel yang ada benar-benar mampu memberikan informasi yang tepat mengenai fokus penelitian tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara. Validitas data dengan menggunakan triangulasi data sumber yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan membandingkan pernyataan informan satu dengan informan lain. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan tidak pernah merasa pekerjaan sebagai petugas SPBU adalah pekerjaan kaum laki-laki. Mereka berasal dari ekonomi kelas bawah yang menuntut usaha lebih untuk memperoleh penghasilan. Hak yang diperoleh perempuan sebagai petugas SPBU sama, namun kewajiban yang membedakan antara laki-laki dan perempuan adalah perempuan tidak mendapat shift malam. Dampak peran yang mereka alami adalah adanya beban ganda di ruang publik dan domestik, dampak kesehatan berupa sesak nafas dan gangguan kehamilan akibat menghirup aroma bensin, perempuan mengalami pelecehan baik dari pelanggan maupun dari rekan karja. Faktor pendukung pekerjaan mereka antara lain semangat dari orang tua, jarak yang dekat antara rumah dan tempat kerja, dan rekan kerja yang baik dan menyenangkan. Sedangkan faktor penghambatnya, peraturan perusahaan tidak mengijinkan perempuan menikah untuk bekerja, ketidakpastian jam istirahat, dan pelanggan yang sulit diajak berkomunikasi. Kata Kunci: SPBU, Perempuan, Gender
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi Antropologi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sosiologi FIS |
Date Deposited: | 03 Jul 2015 06:33 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 00:36 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22493 |
Actions (login required)
View Item |