Mutiarsih, Indri (2013) IMPLEMENTASI MODEL BROKEN TRIANGLE/SQUARE/HEART UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XE MAN TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
|
Text
HALAMAN DEPAN2 09.07.027 Ind i.pdf Download (157kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I 13 09.07.027 Ind i.pdf Download (32kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II 14 09.07.027 Ind i.pdf Download (99kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III 15 09.07.027 Ind i.pdf Download (200kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV 16 09.07.027 Ind i.pdf Download (396kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V 17 09.07.027 Ind i.pdf Download (66kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA 18 09.07.027 Ind i.pdf Download (27kB) | Preview |
Abstract
Rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran sejarah disebabkan oleh dominasi guru dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Oleh Karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan proses pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah implementasi model Broken Triangle/Square/Heart dalam pembelajaran sejarah dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XE MAN Tempel Sleman Yogyakarta dan (2) kendala-kendala serta kelebihan-kelebihan implementasi model Broken Triangle/Square/Heart kelas XE MAN Tempel Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan ini dilakukan dalam tiga siklus yang pada tiap siklusnya terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data yang terdiri dari triangulasi sumber dan triangulasi metode, sedangkan analisis data penelitian menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi model Broken Triangle/Square/Heart yang dikolaborasikan dengan pembagian hand out, diskusi kelas, dan kuis berhadiah dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XE MAN Tempel. Pada siklus I keaktifan sebesar 64,27. Pada siklus II keaktifan siswa meningkat menjadi 73,24. Pada siklus III keaktifan siswa meningkat menjadi 78. Kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi model Broken Triangle/Square/Heart yaitu pada awal implementasi masih terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam menyusun potongan-potongan, karena belum memahami materi. Implementasi model Broken Triangle/Square/Heart juga terdapat beberapa kelebihan, diantaranya dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sejarah, siswa merasa senang dalam belajar sambil menyusun potongan-potongan materi, siswa menjadi lebih percaya diri dalam berbicara di depan teman-temannya, dan siswa menyadari bahwa belajar sejarah sederhana, karena hanya dengan menyusun potongan materi akan mudah dalam memahami materi. Kata kunci: keaktifan, model pembelajaran Broken Triangle/Square/Heart.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Umum > Penelitian Ilmu Sosial > Sejarah |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sejarah FIS |
Date Deposited: | 05 May 2015 05:50 |
Last Modified: | 29 Jan 2019 22:03 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18170 |
Actions (login required)
View Item |