Maharani, Novitarina Waspadi (2014) PERANAN MASYARAKAT DUSUN KEMUSUK PADA MASA AGRESI MILITER BELANDA II DI YOGYAKARTA TAHUN 1948-1949. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
|
Text
COVER+DAFIS JADI.pdf Download (109kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR NARASUMBER.pdf Download (57kB) | Preview |
|
|
Text
HALAMAN LAMPIRAN.pdf Download (18kB) | Preview |
|
|
Text
PENGESAHAN.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
PERNYATAAN.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
PERSETUJUAN.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (278kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I FIKS.pdf Download (174kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II .pdf Download (184kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (188kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV FIKS.pdf Download (163kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (124kB) | Preview |
Abstract
Belanda berhasil menguasai ibukota RI di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1948. Belanda juga melakukan gerakan pembersihan ke desa-desa guna menghancurkan TNI dan pasukan gerilya termasuk ke Dusun Kemusuk yang merupakan tempat kelahiran Letkol Soeharto. Penulisan Skripsi ini bertujuan mendeskripsikan mengenai kondisi geografi dan sosial ekonomi Dusun Kemusuk pada tahun 1948-1949, mengetahui alasan serangan Belanda di Dusun Kemusuk pada Agresi Militer Belanda II, dan mengetahui kontribusi masyarakat Dusun Kemusuk pada Agresi Militer Belanda II. Metode yang digunakan ialah metode sejarah kritis. Metode sejarah kritis merupakan metode penulisan sejarah dengan menggunakan tahapan-tahapan dalam penelitian untuk mencapai hasil yang diharapkan dan mengungkap sejarah secara obyektif. Metode penelitian sejarah kritis ini pertama ialah heuristik atau pengumpulan sumber. Tahap kedua verifikasi atau kritik sumber, ketiga interpretasi atau menafsirkan fakta-fakta yang telah diuji kebenaranya, dan keempat ialah historiografi atau penulisan sejarah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui mengenai kondisi geografi dan sosial ekonomi dusun Kemusuk pada tahun 1948-1949. Letak dan keadaan geografis Dusun Kemusuk sangat cocok untuk hasil pertanian. Hasil pertanian yang belum terlalu berkembang digunakan untuk bahan pangan dan logistik bagi para pejuang gerilya. Mata pencaharian penduduk Dusun Kemusuk yang sebagian besar petani memiliki peranan yang cukup penting bagi perekonomian di Dusun Kemusuk dikarenakan bidang pertanian merupakan sumber pendapatan pokok. Serangan Belanda ke Dusun Kemusuk didasarkan atas alasan untuk menghancurkan pasukan gerilya yang dipimpin oleh Letkol Soeharto (Komandan Wehrkreise III Yogyakarta), dikarenakan Lekol Soeharto berasal dari Dusun Kemusuk. Masyarakat Dusun Kemusuk yang memiliki rasa gotong royong dalam hal pertahanan maupun pangan juga menjadi faktor berhasilnya perjuangan gerilya melawan pasukan Belanda. Semangat tersebut terlihat dalam peranan Masyarakat Dusun Kemusuk pada masa Agresi Militer Belanda II yaitu dalam hal penyediaan dapur umum, terselenggaranya keamanan desa dengan adanya pembentukan pager desa dan pos-pos ronda untuk penjagaan, serta adanya penyediaan pasukan pejuang. Kata Kunci : Kondisi Geografi, Kondisi Sosial Ekonomi, Dusun Kemusuk.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sejarah > Sejarah Modern |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sejarah FIS |
Date Deposited: | 24 Jun 2015 21:09 |
Last Modified: | 29 Jan 2019 23:59 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21339 |
Actions (login required)
View Item |