Pengembangan Model Asesmen Diagnostik pada Blended Learning Matematika Untuk Siswa Sekolah Dasar.

Yusron, Eri and Istiyono, Edi (2025) Pengembangan Model Asesmen Diagnostik pada Blended Learning Matematika Untuk Siswa Sekolah Dasar. S3 thesis, Sekolah Pascasarjana.

[img] Text
disertasi_eri yusron_20701261013.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini, yaitu: (1) Menghasilkan desain model asesmen diagnostik matematika SD pada blended learning; (2) Mendeskripsikan model asesmen diagnostik matematika yang sesuai untuk siswa SD pada blended learning; (3) Mendeskripsikan model asesmen diagnostik matematika SD pada blended learning yang praktis; (4) Mendeskripsikan hasil asesmen diagnostik matematika SD dan tindak lanjutnya pada blended learning. Pengembangan model asesmen diagnostik berbasis blended learning menggunakan model ADDIE. Tahap Analysis mengidentifikasi kebutuhan siswa, guru, dan potensi teknologi. Tahap Design menyusun rancangan model asesmen diagnostik, panduan implementasi, dan desain platform teknologi. Tahap Development menciptakan prototipe model, instrumen, panduan, dan platform teknologi untuk diuji. Tahap Implementation melibatkan uji coba pada 238 siswa di 8 sekolah. Tahap Evaluation memastikan validitas, reliabilitas, dan efektivitas produk melalui validasi ahli, analisis uji coba, dan revisi. Data diperoleh melalui studi literatur, FGD, tes diagnostik, dan kuesioner. Analisis validitas dilakukan dengan formula Aiken dan CFA, sedangkan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Kualitas butir soal dianalisis dengan IRT menggunakan model PCM, GPCM, GRM dan MGRM. Kepraktisan model asesmen diagnostik dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil Penelitian adalah: (1) model asesmen diagnostik pada blended learning matematika mencakup framework, asesmen diagnostik, platform asesmen, dan panduan model. Instrumen terdiri dari 7 asesmen diagnostik two-tier untuk mendeteksi miskonsepsi. Platform asesmen dilengkapi fitur rekomendasi materi untuk mengatasi miskonsepsi siswa dan terintegrasi dengan LMS Moodle. Panduan asesmen dirancang untuk membantu guru menyusun soal, menganalisis hasil, dan memanfaatkan platform secara optimal; (2) Validitas model asesmen diagnostik kategori “sangat baik” dan “baik”. Validitas isi butir pada 7 asesmen diagnostik berkategori baik (V=Aiken > 0,8) dan validitas konstruk memiliki kecocokan model yang baik (CFI & TLI > 0,9; RMSEA & SMSR < 0,08). Reliabilitas asesmen diagnostik memiliki konsistensi tinggi (Alpha > 0,8). Analisis butir soal menunjukkan daya beda tinggi dan tingkat kesukaran bervariasi; (3) model asesmen praktis digunakan dalam mendeteksi miskonsepsi matematika siswa, memberikan rekomendasi kepada siswa, dan membantu guru merancang intervensi pembelajaran; dan (4) hasil asesmen diagnostik mengidentifikasi bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada materi pecahan dan desimal. Rekomendasi hasil asesmen diagnostik dapat ditindaklanjuti oleh guru dan masing-masing siswa.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: model asesmen, diagnostik, matematika, sekolah dasar, blended learning
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Matematika
Pendidikan > Evaluasi Pendidikan
Pendidikan > Pra Sekolah dan Sekolah Dasar > Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 17 Nov 2025 02:46
Last Modified: 17 Nov 2025 02:46
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/88533

Actions (login required)

View Item View Item