Collaborative Governance Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan dalam Kesiapan Menuju Badan Layanan Umum Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Setiawan, Nanang and Sofyan, Herminarto (2024) Collaborative Governance Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan dalam Kesiapan Menuju Badan Layanan Umum Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta. S2 thesis, Sekolah Pascasarjana.

[img] Text
tesis_nanang setiawan_21702251048.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk reveal (1) proses collaborative governance dalam penyelenggaraan program sekolah menengah kejuruan pusat keunggulan (SMK PK) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), (2) faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan program SMK PK, (3) kesiapan SMK PK menuju badan layanan umum daerah (BLUD) ditinjau dari persyaratan substantif, teknis, administratif, dan kondisi kemitraan dengan industri dan dunia kerja (IDUKA). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Pengasih, SMK N 2 Depok, dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY. Narasumber dalam penelitian ini ialah Kepala SMK N 2 Pengasih, Wakil Kepala SMK N 2 Depok Bidang Kurikulum, Wakil Kepala SMK N 2 Depok Bidang Hubungan Masyarakat dan Industri, dan Kepala Seksi SMK Disdikpora DIY. Data dikumpulkan melalui dokumentasi dan wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan software Atlas.ti. Hasil penelitian menunjukan bahwa SMK N 2 Pengasih dan SMK N 2 Depok sudah melakukan kolaborasi dengan IDUKA dan Disdikpora DIY dengan baik ditinjau dari sembilan indikator Link and Match 8+i, yang meliputi kurikulum, pembelajaran, instruktur dari industri, sertifikasi kompetensi, update teknologi, riset terapan, komitmen serapan, dan kerjasama dalam bentuk lain. Hasil tersebut menjadi modal penting dalam persiapan ke dua sekolah menjalankan layanan BLUD. Faktor pendukung dalam penyelenggaraan SMK PK di dua sekolah tersebut ialah kepemimpinan kepala sekolah, kemitraan dengan IDUKA, dan peran pemerintah pusat. Sedangkan faktor penghambatnya ialah kesulitan dalam pemenuhan sumber daya manusia, jauhnya lokasi IDUKA dari sekolah, dan sedikitnya peran pemerintah daerah dalam membantu dan mengawal SMK PK DIY. Kesiapan dua sekolah tersebut menuju BLUD ditinjau dari persyaratan substantif, teknis, dan administratif menunjukkan hasil yang positif dengan diterimanya Surat Keputusan Gubernur DIY tentang Penetapan SMK BLUD. Sedangkan ditinjau dari kemitraan dengan IDUKA, SMK N 2 Pengasih memiliki kondisi kurang kuat dibanding SMK N 2 Depok sehingga membutuhkan kolaborasi yang lebih intens lagi dengan IDUKA untuk menunjang layanan BLUD yang baik dan produktif.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: BLUD, collaborative governance, SMK PK
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Menengah
Pendidikan > Pendidikan Kejuruan
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 28 Apr 2025 09:02
Last Modified: 28 Apr 2025 09:02
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/86694

Actions (login required)

View Item View Item