ANALISIS MUSIK ILUSTRASI TEATER MAKYONG DALAM CERITA WAK PERAMBUN DI BINTAN, KEPULAUAN RIAU

WISNU, SAPTOWO (2012) ANALISIS MUSIK ILUSTRASI TEATER MAKYONG DALAM CERITA WAK PERAMBUN DI BINTAN, KEPULAUAN RIAU. S1 thesis, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
1-05208244031.pdf

Download (19MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1-05208244031.pdf

Download (50kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 2-05208244031.pdf

Download (248kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 5-05208244031.pdf

Download (48kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN-05208244031.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis musik ilustrasi Teater Makyong dalam cerita Wak Perambun di Bintan. Kajian dalam penelitian ini menyangkut alat musik yang digunakan dan musik ilustrasi yang dimainkan dalam cerita Wak Perambun. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui beberapa cara yaitu: (1) Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan latihan Teater Makyong Bintan, mengumpulkan data tentang musik iringan kesenian Teater Makyong Bintan (2) Wawancara, yaitu melakukan wawancara terhadap pemimpin sanggar dan seniman daerah (3) Dokumentasi, yaitu berupa catatancatatan, foto-foto, video serta buku-buku yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) dalam cerita Wak Perambun bentuk musik ilustrasi menggunakan 4 buah alat musik yang terdiri dari Mong, Gendang, Gong dan Gedombak dengan lagu-lagu iringan yaitu Petani, Timang Welo, Timang Bunga, Selendang Awang, Kelantan dan Cik Milik. (2) Semua lagu iringan dalam teater makyong Bintan merupakan lagu dengan bentuk satu bagian. Dalam lagu Petani pengecilan nilai durasi nada pada instrumen Mong dan Gedombak bertujuan sebagai penanda bahwa tarian pembuka akan berakhir. Pukulan Gong yang berubah-ubah sesuai gerakan pelakon pada lagu Timang Welo dan Timang Bunga dimaksudkan untuk memberi kesan humor sesuai dengan adegan jalan, loncat dan mandi yang dilakonkan oleh Wak Perambun dan Inang Pengasuh. Dalam lagu Selendang Awang perubahan pola pukulan pada instrumen Mong bertujuan untuk menandakan bahwa percakapan akan selesai. Iringan keras dan cepat pada lagu Kelantan dimaksudkan untuk memberikan suasana ketegangan kepada penonton sesuai dengan adegan perkelahian yang berlangsung. Lagu Cik Milik yang menggunakan tempo moderato dan menggunakan rit (ritardando) diakhir kalimat merupakan iringan tari yang bertujuan sebagai penanda pertunjukan akan berakhir sekaligus sebagai pembawa pesan perpisahan kepada penonton.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Seni dan Budaya > Seni Musik
Perpustakaan
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Seni Musik
Perpustakaan
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 07 Dec 2012 02:11
Last Modified: 29 Jan 2019 17:38
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8507

Actions (login required)

View Item View Item