WACANA HUMOR VERBAL TULIS GUS DUR: KAJIAN SOSIOPRAGMATIK

SUDARYANTO, SUDARYANTO (2012) WACANA HUMOR VERBAL TULIS GUS DUR: KAJIAN SOSIOPRAGMATIK. S2 thesis, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

[img] Text
thesis-sudaryanto-09706251018.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aneka konteks dan implikatur yang mendukung penciptaan wacana humor verbal tulis Gus Dur, serta penyimpangan aspek-aspek pragmatik yang terjadi di dalamnya. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif-deskriptif. Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah semua peristiwa bahasa dalam tiga buku kumpulan humor Gus Dur dalam bahasa Indonesia, yaitu Tawashow di Pesantren, Saya Nggak Mau Jadi Presiden, Kok..!, dan Ngakak bareng Gus Dur. Penelitian ini dilakukan sejak April hingga November 2011. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan peneliti sebagai instrumen utama penelitian, dan data dikumpulkan dengan menggunakan teknik simak dan catat. Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan validitas semantik dan reliabilitas melalui cara baca dan kaji ulang, serta ketekunan pengamatan, triangulasi, dan pengecekan teman sejawat. Teknik analisis data penelitian ini berupa penelaahan dokumen resmi eksternal meliputi berita-berita di media massa yang berkaitan dengan sosok Gus Dur, dan karya-karya buku pemikiran Gus Dur. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagai berikut. Pertama, aneka konteks dan implikatur yang mendukung penciptaan wacana humor verbal tulis Gus Dur meliputi konteks kebudayaan, konteks pertuturan, tujuan tuturan, topik pembicaraan, dan implikatur. Konteks kebudayaan meliputi ragam bahasa informal, dialek bahasa lokal, dan penggunaan bahasa asing. Konteks pertuturan meliputi penutur-lawan tutur, aspek lingkungan fisik dan sosial, dan latar belakang pengetahuan penutur dan lawan tutur. Tujuan tuturan meliputi media rekreatif, alat provokasi, sarana kritik, alat ekspresi diri, sarana iklan, pengasah otak, alat pelesetan, alat eksistensi diri, dan sarana motivasi. Topik pembicaraan meliputi topik politik, topik agama/NU, topik hukum, topik ekonomi, topik kehidupan sosial dan masyarakat, topik budaya, topik sosok tokoh, topik pendidikan, dan topik pers/media massa. Kedua, penyimpangan aspek-aspek pragmatik dalam wacana humor verbal tulis Gus Dur meliputi penyimpangan prinsip kerja sama, prinsip kesopanan, dan parameter pragmatik. Penyimpangan prinsip kerja sama meliputi penyimpangan maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, dan maksim pelaksanaan. Penyimpangan prinsip kesopanan meliputi penyimpangan maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian. Penyimpangan parameter pragmatik meliputi penyimpangan parameter jarak sosial, parameter status sosial, dan parameter kedudukan tindak ucap. Kata Kunci: Wacana Humor, Gus Dur, Penyimpangan Aspek Pragmatik

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Wacana Humor, Gus Dur, Penyimpangan Aspek Pragmatik
Subjects: Pasca Sarjana
Perpustakaan
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Linguistik Terapan
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 05 Dec 2012 07:18
Last Modified: 30 Nov 2022 04:54
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8438

Actions (login required)

View Item View Item