Hariyono, Saharul and Nurhadi, - (2020) IDEOLOGEME DALAM TIGA FIKSI PUYA KE PUYA, TIBA SEBELUM BERANGKAT, SAWERIGADING DATANG DARI LAUT KARYA FAISAL ODDANG: KAJIAN INTERTEKSTUALITAS. S2 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.
|
Text
Ideologeme Dalam Tiga Fiksi Puya ke Puya, Tiba Sebelum Berangkat Dan Sawerigading Datang Dari Laut Karya Faisal Oddang _ Kajian Intertekstual.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
SAHARUL HARIYONO: Ideologeme dalam Tiga Fiksi Puya ke Puya, Tiba Sebelum Berangkat dan Sawerigading Datang dari Laut Karya Faisal Oddang: Kajian Intertekstualitas. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, 2020. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara kualitatif (1) bentuk, (2) makna ideologeme, (3) ideologi pengarang, serta (4) hubungan intertekstualitas Puya ke Puya, Tiba Sebelum Berangkat dan Sawerigading Datang dari Laut karya Faisal Oddang. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan teori intertekstual Julia Kristeva. Teori ini berpandangan bahwa ranah karya fiksi berada dalam modalitas teks sosial dan historis yang disarikan dalam bentuk ideologeme. Keabsahan data dilakukan lewat validitas semantis, serta reliabilitas intrarater dan interrater. Analisis data yang digunakan berdasarkan prinsip kerja yang ditawarkan Kristeva yakni analisis suprasegmental dan analisis intertekstual. Hasil penelitian menunjukkan adanya (1) bentuk ideologeme dalam tiga fiksi Oddang, yakni teks sosial dan sejarah dijadikan konstruksi narasi penceritaan yang secara umum menguraikan kebudayaan Tana Toraja, Darul Islam/Tentara Islam Indonesia, keberadaan komunitas bissu, komunitas Tolotoang, prostitusi penjajahan Jepang, tradisi rantau Bugis, keberadaan pers dan etnis Tionghoa di Makassar, struktur kekerabatan masyarakat Bugis, kemunculan sejarah mercusuar Willem III yang tentunya keseluruhan terjalin dengan sosial dan sejarah Sulawesi Selatan. (2) Makna ideologeme melingkupi oposisi, transformasi dan transposisi; oposisi menampilkan perbedaan pandangan, visi dalam berbagai peristiwa, transformasi merujuk perubahan mengenai kebiasaan yang dikenal pada umumnya dalam masyarakat Sulawesi Selatan seperti fenomena diakronis (sosio-historis) berubah menjadi sinkronis (berwarna) untuk menyesuaikan dengan alur penceritaan yang dibawa pada satu karya ke karya selanjutnya, dan transposisi yakni proses perpindahan teks sosial dan sejarah yang dilakukan pengarang dengan penceritaan (tuturan) yang baru. Dengan kata lain, peristiwa-peristiwa sosial dan sejarah Sulawesi Selatan yang ada dijadikan sebagai sasaran (bukan sarana) utama dalam penceritaan ketiga karyanya tersebut. (3) Sementara ideologi dalam ketiga karya adalah humanisme dengan menunjukkan perjuangan misi kemanusiaan. Kreativitas Faisal Oddang menulis ketiga karya fiksi tersebut tidak terlepas dari riset yang dilakukannya, perihal ini tampak dari penggunaan bahasa dan gaya kepenulisannya menggunakan dialek lokal ketimbang bahasa universal, hal itu dianggap penting untuk membangun karakter cerita. (4) Hubungan intertekstualitas tampak pada keterjalinan alur—rangkaian cerita yang terbentuk dari satu fiksi ke fiksi yang lain serta tampak novel Puya ke Puya dan novel Tiba Sebelum Berangkat melengkapi cerita-cerita sebelumnya yang pernah ditulis Faisal Oddang dalam antologi cerpen Sawerigading Datang dari Laut dengan periode penulisan tahun 2014–2018.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | intertekstualitas, Julia Kristeva, ideologeme, Faisal Oddang |
Subjects: | Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia Pasca Sarjana |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Saharul Hariyono 18715251025 |
Date Deposited: | 17 Jul 2020 10:23 |
Last Modified: | 17 Jul 2020 10:23 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/68314 |
Actions (login required)
View Item |