Bela Diri Tradisional Suku Dayak Kalimantan Tengah (Sebuah Kajian Sejarah, Filosofi, dan Teknik Seni Bela Diri Tradisional)

Hernando, Eko and Siswantoyo, Siswantoyo (2019) Bela Diri Tradisional Suku Dayak Kalimantan Tengah (Sebuah Kajian Sejarah, Filosofi, dan Teknik Seni Bela Diri Tradisional). S2 thesis, Program Pascasarjana.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (775kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (360kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (469kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (267kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab IV.pdf

Download (5MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (315kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (332kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali (1) sejarah bela diri tradisional suku Dayak di Kalimantan Tengah, (2) filosofi yang terkandung dalam perguruan-perguruanseni bela diri tradisional suku Dayak Kalimantan Tengah, dan (3) teknik seni bela diri suku Dayak Kalimantan Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitianhistorical research. Sumber data dalam penelitian diperoleh melalui tiga perguruan beladiri tradisional yang ada di Kalimantan Tengah yaitu Perguruan Seni Bela DiriTradisional Kuntau Pangunraun Pitu (kabupaten Barito Timur), Perguruan Silat SaktiSalamat Kambe (kabupaten Katingan), dan Perguruan Palampang Panerus Tinjek.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) tokoh yang pertama kali menyebarkan seni bela diri tradisioanal suku Dayak di seluruh pelosok Kalimantan Tengah ialah duaorang bersaudara yaitu Mahusin Saun (Tinjek) tahun 1873-1990, dan Salamat Saun (Kambe) tahun 1887-1983, keduanya lahir di desa Tewah, Kalimantan Tengah.Diperkirakan dari sinilah awal kehadiran seni bela diri tradisional suku DayakKalimantan Tengah. (2) Filosofi yang terkandung di dalamnya sangat erat dengan nilainilai kebudayaan suku Dayak yang direpresentasikan melalui “lawang sakepeng” yaituatraksi bela diri yang ditampilkan pada saat upacara pernikahan adat Dayak maupun upacara menyambut tamu, nilai-nilai keislaman yang tergambar dari huruf arab sepertialif lam mim yang direpresentasikan dalam bentuk gerakan-gerakan langkah, dan nilainilai kekristenan yang ada pada Perguruan Pangunraun Pitu. Ketiga perguruan sangatmenekankan nilai moral, kebudayaan dan keagamaan menjadi suatu hal yang tidakdapat dipisahkan. (3) Teknik bangkui merupakan teknik yang paling original dari bela diri tradisional suku Dayak Kalimantan Tengah. Gerakan dalam bela diri ini terinspirasi dari hewan bangkui, sejenis kera (beruk) dengan nama latin macacanemestrina, kuda-kuda yang sangat rendah, pola serangan mengarah tubuh bagianbawah, dengan kuncian-kuncian yang sifatnya sangat sulit untuk dilepaskan. Kata Kunci: bela diri, pencak silat, dayak, kuntau, bangkui

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Olahraga
Pasca Sarjana
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Ilmu Keolahragaan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 20 Nov 2019 04:16
Last Modified: 20 Nov 2019 04:16
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66719

Actions (login required)

View Item View Item