Ekologi Spiritual Sebagai Strategi Pengelolaan Lingkungan Orang Jawa dalam Novel Glonggong Karya Junaedi Setiono dan Jatisaba Karya Ramayda Akmal

Prasetya, Yudhistira Adi (2018) Ekologi Spiritual Sebagai Strategi Pengelolaan Lingkungan Orang Jawa dalam Novel Glonggong Karya Junaedi Setiono dan Jatisaba Karya Ramayda Akmal. S2 thesis, UNY.

[img] Text
TESIS EKOLOGI SPIRITUAL_YUDHISTIRA ADI_14715251032.swf

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan 1) dimensi ekologi orang Jawa dalam novel Glonggong karya Junaedi Setiyono; 2) dimensi ekologi orang Jawa dalam novel Jatisaba karya Ramayda Akmal; dan 3) pengaruh spiritualitas orang Jawa dalam pengelolaan lingkungan dalam novel Glonggong karya Junaedi Setiyono dan Jatisaba karya Ramayda Akmal. Subjek penelitian ini adalah novel Glonggong karya Junaedi Setiyono dan Jatisaba karya Ramayda Akmal. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan teknik baca dan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik analisis data tersebut berhubungan dengan 1) perbandingan data, membandingkan secara verbal, baik berupa kata, frasa, atau satu kalimat; 2) kategorisasi; 3) penyajian data dengan bentuk tabel; 4) Inferensi data dengan memaknai, menyimpulkan, dan membandingkan data-data yang ditemukan dalam kedua novel, dengan data ekokritik yang mendukung. Keabsahan data penelitian dipertanggungjawabkan melalui validitas dan reliabilitas data. Validitas dalam penelitian ini dipergunakan teknik validitas semantik, yaitu dengan cara menganalisis konteks pemaknaan terhadap teks atau naskah. Reliabilitas data dilakukan secara intrater, interrater, dan expert judgement. Hasil penelitian, pertama dimensi-dimensi ekologi pada novel Glonggong: 1) aspek lingkungan abiotik dan biotik berupa masyarakat yang hidup di lingkungan beriklim tropis dengan berbagai tumbuhan dan hewan yang dibudidayakan, latar kejadian pada periode perang Dipanegara tahun 1825; 2) habitat masyarakat pada bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan berdagang, serta memanfaatkan kuda sebagai alat transportasi; 3) memanfaatkan sumber daya air, tanah, dan udara; 4) memanfaatkan kayu bakar dan bahan makanan sebagai sumber energi; 5) mempertahankan keberlangsungan ekologi dengan merehabilitasi fungsi tanah, pemanfaatan teknologi sederhana, serta pelestarian hewan melalui budidaya peternakan. Kedua, dimensi-dimensi ekologi pada novel Jatisaba: 1) aspek lingkungan abiotik dan biotik berupa masyarakat yang hidup di lingkungan beriklim tropis dengan berbagai tumbuhan dan hewan yang dibudidayakan; 2) habitat masyarakat bercocok tanam, beternak, dan menangkap ikan; 3) memanfaatkan sumber daya air dan tanah; 4) memanfaatkan kayu bakar dan bahan makanan sebagai sumber energi; 5) mempertahankan keberlangsungan ekologi dengan budidaya pertanian dan perikanan. Ketiga, terdapat dua bentuk penggambaran mengenai hubungan timbal balik lingkungan dengan manusia, yaitu 1) manusia tunduk pada alam, dan 2) manusia menguasai alam. Dari kedua bentuk hubungan tersebut di dalam kedua novel terdapat spiritualitas masyarakat Jawa yang memengaruhi pengelolaan lingkungan, antara lain saduluran (kekerabatan), bisa ajur ajer (mampu beradaptasi dan menyeleksi), dan nrima ing pandhum (menerima segala pemberian atau ikhlas). Kata Kunci: ekologi spiritual, spiritualitas Jawa, lingkungan, novel.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia
Pasca Sarjana
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Date Deposited: 06 Dec 2018 08:12
Last Modified: 08 May 2019 03:28
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61670

Actions (login required)

View Item View Item