Penguatan Nilai Kejujuran melalui Pendidikan Antikorupsi dan PPKn di MAN 1 Yogyakarta

Alfurkan, Alfurkan (2018) Penguatan Nilai Kejujuran melalui Pendidikan Antikorupsi dan PPKn di MAN 1 Yogyakarta. S2 thesis, UNY.

[img] Text
TESIS ALFURKAN, M.Pd.swf

Download (4MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan: 1) penguatan nilai kejujuran melalui Pendidikan Antikorupsi dan PPKn di MAN 1 Yogyakarta, dan 2) faktor-faktor yang memengaruhi penguatan nilai kejujuran melalui Pendidikan Antikorupsi dan PPKn di MAN 1 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan studi kasus tentang penguatan nilai kejujuran melalui Pendidikan Antikorupsi dan PPKn di MAN 1 Yogyakarta. Sumber data penelitian yaitu 1) wakil kepala sekolah bidang kurikulum, 2) wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, 3) guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4) guru Bimbingan Konseling, dan 5) siswa dan siswi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif model interaktif. Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut. Pertama, penguatan nilai kejujuran melalui Pendidikan Antikorupsi dan PPKn di MAN 1 Yogyakarta yaitu: 1) kantin kejujuran didirikan dan digalakkan sebagai bentuk nyata dan merupakan strategi yang tepat untuk penguatan nilai kejujuran, dan antikorupsi dengan tujuan siswa berbuat jujur, percaya diri, tanggung jawab, dan dapat dipercaya baik dalam perkataan, tindakan, maupun perbuatan; 2) Gurunya PPKn selalu mengutamakan dan menekankan kepada siswa jujur dalam mengerjakan tugas, perkataan dan tindakan, pembiasaan dilarang mencontek, dan menyalin diinternet tanpa mencantumkan sumbernya. Kedua, faktor yang memengaruhi penguatan nilai kejujuran melalui Pendidikan Antikorupsi dan PPKn di MAN 1 Yogyakarta yaitu: 1) Faktor pendukung yang memengaruhi penguatan nilai kejujuran yaitu: a) kantin kejujuran didukung oleh fasilitas yang memadai dan lingkungan yang stategis; b) guru PPKn didukung oleh silabus, RPP, media pembelajaran yang memadai, contoh, keteladanan dari guru, ibadah, kegiatan organisasi, pengajian rutin, buku tata tertib siswa, dan buku piket. 2) Faktor penghambatnya yaitu: a) kantin kejujuran sering rugi karena kurangnya pengawasan melalui CCTV; b) kurang pendampingan, dan pengawasan dari guru dari guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; dan 3) Solusinya, penguatan nilai kejujuran pada generasi muda tidak hanya tanggung jawab dan diserahkan sepenuhnya kepada pengelola kantin kejujuran dan guru PPKn melainkan kerja sama semua guru yang ada dalam sekolah, dengan cara pengawasan, pendampingan secara rutin, didukung oleh lingkungan keluarga, dan masyarakat yang aman. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada generasi muda supaya menjadi siswa yang baik, berani berkata jujur, menjadi contoh dan teladan, baik di sekolah, keluarga, maupun di tengah-tengah masyarakat. Kata Kunci: Nilai Kejujuran, Pendidikan Antikorupsi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Pasca Sarjana
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Date Deposited: 05 Dec 2018 09:10
Last Modified: 08 May 2019 03:28
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61629

Actions (login required)

View Item View Item