MODEL PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) BERBASIS MASYARAKAT BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DALAM USAHA MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA DI WILAYAH KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Haryanto, M. Pd (2006) MODEL PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) BERBASIS MASYARAKAT BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DALAM USAHA MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA DI WILAYAH KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. [Experiment/Research]

[img]
Preview
Text
Haryanto.pdf

Download (11kB) | Preview

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian memberikan pelayanan pendidikan kecakapan hidup kepada remaja putus sekolah agar: (a) memiliki kesadaran yang tinggi tentang penting¬nya pendidikan dirinya sendiri maupun untuk anggota keluarganya, (b) mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pen¬didikan dalam mewujudkan keadilan pendidikan di setiap lapisan masyarakat, (c) memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan dalam memasuki dunia kerja (d) memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan karya-karya yang unggul dan mampu bersaing di pasar global. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kecamatan Srandakan dan Kretek Kabupaten Bantul, masing-masing Kecamatan diambil satu desa, berarti ada dua desa sebagai sampel penelitian. Pen¬dekatan penelitian pada tahun pertama melalui survey lapangan de¬ngan didukung metode observasi, interview, angket, dan doku¬men¬tasi. Pada tahun kedua melalui pendekatan penelitian tindakan (action research) dan evaluasi, dengan didukung metode eksperi¬men, interview, observasi, demonstrasi/pelatihan. Target luaran yang dihasilkan penelitian adalah: Tahun per¬ta¬ma: (1) diperoleh data dasar potensi desa di wilayah penelitian yang berkaitan dengan permasalahan dan penunjang pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup (life skill) bagi remaja putus sekolah di pedesaan, (2) dapat diperoleh data dasar angka pre¬va¬len¬si remaja putus sekolah dari tingkat pendidikan dan penyebar¬annya yang perlu mendapat layanan pendidikan kecakapan hidup, (3) da¬pat diketahui need asessment dari remaja putus sekolah yang ber¬ha¬sil dijaring dan teridentifikasi, (4) dapat disusun kurikulum atau mo¬dul materi pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan keca¬kap¬an hidup (life skill) remaja putus sekolah di pedesaan, (5) dapat di¬susun tim kader pelaksana kegiatan pendidikan kecakapan hidup (life skill) yang terdiri dari unsur tokoh-tokoh masyarakat dan ins¬tan¬si terkait, yang berwawasan pemberdayaan potensi masya¬rakat pedesaan. Target luaran penelitian tahun ke dua: (1) dapat dilatih se¬jum¬lah 20 tim kader penggerak program pendidikan kecakapan hi¬dup (life skill) di empat desa wilayah penelitian, (2) melalui kader di¬ben¬tuk dan dilatih di setiap desa, dapat dididik sejumlah 40 re¬ma¬ja putus sekolah di empat desa ujicoba model (3) setelah remaja putus sekolah dapat dididik kecakapan hidup, khususnya kecakapan kerja (vocational skill), mereka diharapkan dapat membentuk Ke¬lompok Usaha Produktif (KUP) mandiri di pedesa¬an sesuai dengan bidang kecakapan dan keterampilan yang di¬kuasainya, (4) evaluasi akhir untuk mengetahui keberhasilan, kendala, efektivitas model. Kata kunci: model pendidikan kecakapan hidup remaja putus sekolah FIP, 2006 (TEKNOLOGI PEND.)

Item Type: Experiment/Research
Subjects: Pendidikan > Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
LPPM
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) > Teknologi Pendidikan
Date Deposited: 21 Jun 2012 05:53
Last Modified: 02 Oct 2019 02:16
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/615

Actions (login required)

View Item View Item