Fenomena Batu Angus Di Lereng Timur Gunung Gamalama Pulau Ternate Maluku Utara dan Pemanfaatanya Sebagai Media Pembelajaran Geografi Di SMA

Awal, Samsi (2018) Fenomena Batu Angus Di Lereng Timur Gunung Gamalama Pulau Ternate Maluku Utara dan Pemanfaatanya Sebagai Media Pembelajaran Geografi Di SMA. S2 thesis, UNY.

[img] Text
Tesis_ Samsi Awal_15727251008.swf

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan proses terbentuknya batu angus di lereng timur Gunung Gamalama, jenis batuannya, dan pemanfaatanya sebagai media pembelajaran geografi di SMA Kota Ternate. Penelitian ini merupakan penelitian campuran kualitatif dan kuantitatif dengan metode kombinasi model concurrent embed. Subjek penelitian ini terdiri dari Kepala Post Pemantauan Gunung Gamalama, guru geografi, dan siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 6 Kota Ternate. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi, analisis laboratorium petrografi dan data hasil belajar siswa. Data penelitian kualitatif dianalisis dengan menggunakan mikroskop polarisasi untuk menentukan jenis batu angus Gunung Gamalama, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan uji t untuk melihat perbedaan nilai ratarata yang diperoleh siswa. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Proses pembentukan batu angus yang terdapat di lereng timur Gunung Gamalama diawali dengan erupsi vulkanik Gunung tersebut yang bersifat effusif pada tahun 1907. Leleran lava yang tertumpuk di lereng timur Gunung tersebut, tepatnya di kelurahan Kulaba yang sekarang dijadikan Objek Wisata Batu Angus. (2) Berdasarkan analisis petrografi di Laboratorium, batu angus memiliki kandungan mineral Plagioklas, Piroksen, mineral Opak dan mineral Gelas, Sehingga dapat disimpulkan bahwa batu angus ini merupakan salah satu batuan beku jenis Andesite Piroksen. (3) Strategi pembelajaran geografi yang tepat meyangkut fenomena batu angus adalah outdoor learning. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan guru geografi SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 6 Kota Ternate, serta dari hasil uji coba lapangan. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, hasil belajar dengan menggunakan metode Outdoor Learning lebih tinggi dibandingkan metode indoor dengan media power point. Peningkatan hasil belajar itu dapat dilihat dari ketercapaian kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh. Pada pre-test kelas X IPS 1 SMA Negeri 5 Kota Ternate, siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) sebesar (25%) sedangkan pada post-test hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu mencapai (79%). Pada pre-test kelas X IPS 1 SMA Negeri 6 Kota Ternate, siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum 19%. Setelah pembelajaran diterapkan dengan menggunakan metode outdoor learning menjadi 88%. Dengan demikian Tingginya Peningkatan hasil belajar siswa ini dipengaruhi oleh penerapan metode outdoor learning. Kata Kunci: batu angus, media, geografi, hasil belajar.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Pasca Sarjana
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan Geografi
Date Deposited: 11 Oct 2018 06:51
Last Modified: 08 May 2019 06:50
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60479

Actions (login required)

View Item View Item