Evaluasi Kebijakan Sekolah Ramah Anak dari Aspek Kekerasan Fisik Terhadap Anak di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Ternate

Amin, Safrudin (2018) Evaluasi Kebijakan Sekolah Ramah Anak dari Aspek Kekerasan Fisik Terhadap Anak di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Ternate. S2 thesis, UNY.

[img] Text
TESIS SAFRUDIN AMIN BOOKMARK.swf

Download (2MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi implementasi kebijakan Sekolah Ramah Anak di Sekolah Menengah Pertama di Kota Ternate, Maluku Utara, dengan cara mensurvei pengalaman kekerasan fisik yang dialami siswa di sekolah. Untuk keperluan tersebut, studi ini mengembangkan instrumen untuk mengukur kekerasan fisik terhadap anak di sekolah dan mengevaluasi tingkat kekerasan fisik yang dialami siswa. Studi ini dikategorikan sebagai penelitian evaluasi. Penelitian dilakukan pada tiga sekolah menengah pertama berkategori ramah anak di Ternate dengan sampel sebesar 577 siswa. Metode pengumpulan data adalah survei. Metode analisis dalam pengembangan istrumen adalah validitas isi lewat penilaian ahli, validitas konstruk lewat analisis faktor ekploratori, dan estimasi reliabilitas menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha. Hasil analisis faktor adalah terbentuknya tiga faktor dan 24 butir pertanyaan yang merefleksikan konstruk kekerasan fisik terhadap siswa di sekolah. Ketiga faktor dinamakan (1) kekerasan teman sekolah, (2) kekerasan responden, dan (3) kekerasan guru. Muatan faktor butir pertanyaan dari 0,44 sampai 0,69. Ini menunjukan instrument memiliki validitas konstruk yang baik. Koefisien reliabilitas faktor pertama sebesar 0,830, faktor kedua sebesar 0,735, faktor ketiga 0,766, dan koefisien keseluruhan instrument adalah 0,874. Semua ini membuktikan instrument memiliki reliabilitas baik. Instrumen tersebut digunakan untuk pengumpulan data. Metode analisis dalam evaluasi kebijakan Sekolah Ramah Anak menggunakan analisis kuantitatif deskriptif dengan tehnik tabulasi silang diikuti dengan menghitung rata-rata dari persentase kekerasan seluruh butir dalam setiap aspek kekerasan. Hasilnya dikonsultasikan kedalam kriteria evaluasi untuk menilai tingkat kekerasan yang dialami siswa pada setiap aspek kekerasan fisik di setiaps ekolah. Hasil penelitian evaluasi pada tiga sekolah (nama sekolah disamarkan) menunjukan bahwa implementasi kebijakan sekolah ramah anak untuk mewujudkan sekolah tanpa kekerasan (zero kekerasan) seperti yang diamanahkan oleh Peraturan Menteri No 8 Tahun 2014 tentang Sekolah Ramah Anak belum berhasil dicapai. Tingkat kekerasan fisik pada ketiga aspeknya di ketiga sekolah secara keseluruhan berada pada angka 22,66% sampai dengan 66,66%, jauh di atas tuntutan zero kekerasan. Artinya, kondisi kekerasan berada pada tingkat agak tidak ramah sampai sangat tidak ramah. Kekerasan guru menempati posisi tertinggi yaitu 66,66% (SMP Waringin 1), 63,42% (SMP Waringin 2) dan 58,39% (SMP Waringin 3) dengan tindakan kekerasan dominan adalah memukul siswa menggunakan benda keras dan menjewer telinga siswa. Kekerasan teman sekolah terhadap responden menempati posisi tertinggi kedua yaitu 37,33% (SMP Waringin 1), 36,15% (SMP Waringin 2), dan 36,52% (SMP Waringin 3) dengan tindak kekerasan dominan (yang dialami para responden) adalah menampar responden dan melempar dengan benda keras. Urutan terendah adalah kekerasan yang dilakukan responden terhadap teman sekolah yaitu 28,14% (SMP Waringin 1), 23% (SMP Waringin 2), dan 22,66% (SMP Waringin 3) dengan jenis tindak kekerasan dominan adalah mencubit dan melempar teman. Kata kunci: evaluasi, pengembangan instrumen, kekerasan fisik, sekolah ramah anak.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Pasca Sarjana
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Date Deposited: 24 Sep 2018 07:17
Last Modified: 08 May 2019 03:28
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60074

Actions (login required)

View Item View Item