Sistem Perkawinan dan Konsep Keluarga dalam “Mahabharata” Versi Rajagopalachari

Damayanti, Vivi Vellanita Wanda (2018) Sistem Perkawinan dan Konsep Keluarga dalam “Mahabharata” Versi Rajagopalachari. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-vivi vellanita wanda damayanti-15706251046 .pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) sistem perkawinan, (2) proses pembentukan keluarga, dan (3) relasi antara pria dan wanita dalam keluarga pada epos Mahabharata. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks Mahabharata versi Rajagopalachari yang diterbitkan oleh Gita Society (diterjemahkan oleh Yudhi Murtanto) dan dicetak ulang oleh IRCiSoD. Pengambilan data menggunakan teknik baca-catat dengan bantuan kartu data dan tabel data sebagai media tabulasi data. Menurut jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian analisis isi (content analysis) dengan tahapan penelitian sebagai berikut: (1) unitizing (pengunitan); (2) sampling (penyamlingan); (3) recording/coding (perekaman/koding); (4) reducing (pengurangan) data atau penyederhanaan data; (5) abductively inferring (pengambilan simpulan); dan (6) naratting (penarasian) atas jawaban dari pertanyaan penelitian. Untuk validitas data digunakan teknik validitas semantik dan validitas referensial berupa expert judgement, sedangkan untuk reliabilitas digunakan reliabilitas intrarater dan interrater. Hasil penelitian ini sebagai berikut. Pertama, sistem perkawinan yang dilakukan oleh para tokoh Mahabharata dibagi menjadi dua yaitu monogami dan poligami. Perkawinan tersebut dilatarbelakangi oleh empat motif, yaitu politik, seksualitas, keperkasaan (pamer), dan kepatuhan. Kedua, terdapat lima proses pembentukan keluarga yang dapat ditemukan dalam Mahabharata. Pembentukan keluarga tersebut adalah: keluarga atas dasar perkawinan, keluarga kabitas, keluarga tunggal, keluarga berantai, dan keluarga melalui proses adopsi. Ketiga, relasi antara pria dan wanita dalam Mahabharata menganut paham patriarki. Paham patriarki tersebut membatasi gerak seorang wanita sehingga wanita tidak memiliki kebebasan untuk membuat keputusan sepihak dalam berbagai hal. Selain itu, pria juga dianggap sebagai sumber surga bagi seorang wanita sehingga patuh dan melayani suami merupakan suatu kewajiban yang mutlak dilakukan oleh seorang wanita. Kata Kunci: sistem perkawinan, konsep keluarga

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Pasca Sarjana
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Linguistik Terapan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 03 Apr 2018 07:41
Last Modified: 02 Nov 2022 07:10
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56426

Actions (login required)

View Item View Item