POLA KANAJEKEN ORGANISASI KEKAHASISWAAN UNIT KEGIATAN KAHASISWA IKIP YOGYAKARTA

Setyo Nugroho, dkk (1997) POLA KANAJEKEN ORGANISASI KEKAHASISWAAN UNIT KEGIATAN KAHASISWA IKIP YOGYAKARTA. [Experiment/Research]

[img] Text
POLA_KANAJEKEN_ORGANISASI_KEKAHASISWAAN.doc

Download (32kB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) bagaimanakah poia penyelenggaraan kegiatan pada Unit Kegiatan Mahasiswa IKIP Yogyakarta?, (2) bagaimanakah poia pengorganisasian kegiatan pada Unit Kegiatan Mahasiswa IKIP Yogyakarta?, (3) bagaimanakah pola pengadministrasian kegiatan pada Unit Kegiatan Mahasiswa IKIP Yogyakarta?, dan (4) bagaimanakah gaya kerja primer dan gaya kerja sekunder yang diterapkan pada organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa IKIP Yogyakarta? Metode penelitian yang digunakan adalah survai. Populasi penelitian semua adalah Organisasi Kemahasiswaan Unit Kegiatan Mahasiswa IKIP Yogyakarta, baik bidang penalaran, minat dan kegemaran, maupun kesejahteraan. Dalam penelitian ini, karena studi populasi, maka tidak dilakukan penyampelan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik kuesioner. Instrumen penelitian berupa kuesioner, yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang poia penyelenggaraan, pengorganisasian, dan pengadministrasian kegiatan, serta gaya kerja yang diterapkan dalam bernegosiasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah (1) pola penyelenggaraan kegiatan yang meliputi analisis kondisi lingkungan, penjabaran rencana kerja, penentuan tolok ukur keberhasilan program, dan perencanaan jadwal kerja sebagian besar atau 67,9% telah sering dilakukan, (2) pola pengadministrasian yang meliputi mekanisme kerja kepengurusan, penyususunan personil kepengurusan, pemilihan atau penentuan pengurus, dan pembentukan suatu kepanitiaan sebagian besar atau 60,4% sudah sudah sering dilakukan, (3) poia pengorganisasian yang meliputi pengaturan administrasi kegiatan, penyusunan usulan kegiatan setiap penyelenggaraan kegiatan, pengajuan anggaran sesuai dengan rincian kebutuhan, bantuan keuangan institut dipertanggungjawabkan melalui SPJ, penyelesaian SPJ dilakukan sebelum kegiatan berikutnya, penggunaan fasilitas dengan mengajukan permohonan permintaan dan atau peminjaman, dan penyusunan laporan kegiatan secara tertulis setiap kegiatan sebagian besar atau 81,1% sudah sering dilakukan, (4) poia kegiatan (gabungan antara pola penyelenggaraan, pengorganaisasian, dan pengadministrasian kegiatan) sebagian besar atau 69,8% sudah sering dilakukan, (5) gaya kerja primer yang diterapkan dalam bernegosiasi adalah manajer, dan (6) gaya gaya kerja sekunder yang digunakan adalah komandan, birokrat, manajer dan bohemian

Item Type: Experiment/Research
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Date Deposited: 13 Sep 2012 11:31
Last Modified: 02 Oct 2019 02:16
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5595

Actions (login required)

View Item View Item