PEMANFAATAN BAHAN BAKU WARNA OPLOS SENDIRI DALAM PEMBUATAN BATIK PRINTING

Drs. I Ketut, sunarya (1997) PEMANFAATAN BAHAN BAKU WARNA OPLOS SENDIRI DALAM PEMBUATAN BATIK PRINTING. [Experiment/Research]

[img] Text
PEMANFAATAN_BAHAN_BAKU_WARNA.doc

Download (31kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalan tentang bahan baku ~arna oplosan sendiri yang dipakai dalan ,batik printing. Sehingga dari hasil penelitian diharapkan dapat sebagai bahan informasi bagi perajin, siswa, nahasiswa dan juga Guru naupun Dosen dalam percampuran bahan warn a batik printing. Subyek penelitian ini yaitu kerajinan tekstil di SMIK St Marsudirini Fransiskus Semarang. Sedangkan obyeknya adalah percanpuran bahan baku warna oplos sendiri pada batik printing. Hasil penelitian nenunjukkan bahwa bahan baku warna yang dipakai oleh SMIK St. Marsudirini Fransiskus Senarang yaitu warna Remazol. Warna Remazol menpunyai kode-kode tertentu dalam setiap ~arna. Seperti Brilliant Yello~ GL merupakan tanda Kuning Huda, Brilliant Yellow FG kode dari Kuning. Sedangkan Brilliant Orange 3 R nerupakan kode dari Orange Kemerahan, Golden Orange 4 G nerupakan kode dari warna Orange. Herah menpunyai kode Brilliant- Red 5 B, sedangkan Herah Janbu kodenya Red 6 BD. Printing Brown 3 R yaitu Coklat Tua, Hitam kodenya Black B. Biru Tua nenpunyai kode Blue 3 R, sedangkan Biru Huda kodenya Brilliat Blue R. Brilliat Gren 6 B kode dari warna Hijau Kebiruan sedangkan Printing Green 3 GT kode dari Hijau Tua, yang terakhir yaitu Violet 5 R nerupakan kode dari warna Violet. Selain warna pokok tersebut, dalan oplosan warn a batik printing dipakai juga bahan penbantu yaitu a. Bahan Pengental (Hanutex) berfungsi untuk mengentalkan bahan ~arna agar tidak merenbet kebagian lain. b. Urea berfungsi untuk menpermudah bahan warna nasuk ke dalam pori-pori kain. c. Binder berfungsi untuk menahan ~arna dalam kain agar tidak luntur. d. Calgon bahan ini dipakai agar hasil warnanya nenjadi cerah. Dalam pengoplosan warna, ~arna utama yang dicari selalu ditempatkan pada deretan atas pada urutan resepnya selain itu porsi takarannya selalu yang terbanyak, selanjutnya bahan Pengental, Urea, Binder dan Calgon. Dilihat dari skala perbandingan warna dengan obat pembantu lainnya dapat diuraikan sebagai berikut , 1. Perbandingan ~arna dengan bahan penbantu Manutex 1 : 15 2. Perbandingan warna dengan bahan penbantu Urea 1: 1 3. Perbandingan warna dengan bahan penbantu Binder 2: 1 4. Perbandingan warna dengan bahan pembantu Calgon 2: 1 5. Untuk nencapai jumlah yang diharapkan atau berjunlah 100 gram (lKg) ditambah dengan air.

Item Type: Experiment/Research
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Date Deposited: 12 Sep 2012 15:05
Last Modified: 02 Oct 2019 02:16
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5479

Actions (login required)

View Item View Item