Lena, Satlita, M.Si. and Anang Priyanto, M.Hum and Utami, Dewi, M.PP (2017) MODEL PELEMBAGAAN NILAI-NILAI “SEGORO AMARTO” PADA MASYARAKAT YOGYAKARTA. Artikel Penelitian Produk Terapan 2017.
|
Text
AB.pdf Download (10kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ‘Model Pelembagaan Nilai-nilai ‘Segoro Amarto” pada Masyarakat di Kota Yogyakarta bertujuan untuk menemukan model konseptual pelembagaan nilai-nilai “Segoro Amarto” yang diharapkan dapat menjadi pedoman pelaksanaan gerakan ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Yogyakarta (pengentasan kemiskinan). Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R & D) yang diawali dari penemuan model pelembagaan nilai-nilai “Segoro Amarto” dilanjutkan dengan validasi ahli dan uji coba terbatas model pelembagaan nilai-nilai “Segoro Amarto”, kemudian pengembangan model tersebut untuk melihat efektivitasnya dalam pelaksanaan pelembagaan nilai-nilai “Segoro Amarto” pada masyarakat Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan gerakan Segoro Amarto yaitu Bappeda, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan ( TKPK) Kota, TKPK Kelurahan, Lurah, RW, RT dan anggota masyarakat Yogyakarta yang tergabung dalam kelompok-kelompok usaha mandiri maupun kelompokkelompok kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang telah melaksanakan gerakan Segoro Amarto. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Data primer yang diperoleh dengan metode wawancara, observasi, dan Focus Group Discussion (FGD ); (2) Data sekunder yang diperoleh melalui analisis dokumentasi data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan model pelembagaan nilai-nilai “Segoro Amarto” pada masyarakat Yogyakarta dalam rangka pengentasan kemiskinan yang paling tepat adalah kombinasi pendekatan top down dan bottom up yang memerlukan peran aktif pemerintah, masyarakat, sektor swasta, institusi pendidikan, organisasi non-pemerintah dan masyarakat. Pemerintah (top down )dapat melakukan intervensi melalui pembuatan peraturan, pendampingan, pemberdayaan masyarakat, serta subsidi/stimulans. Masyarakat (bottom up ) sebagai sasaran Gerakan Segoro Amarto merupakan aktor kunci untuk memperkuat nilai-nilai Segoro Amarto dengan berperan aktif (berpartisipasi ) dalam rangka peningkatan kesejahteraan dengan meningkatkan kedisiplinan, kepedulian, kebersamaan / gotong royong, memetakan kebutuhan kelompok miskin, memetakan potensi yang dimiliki, membuat kelompok-kelompok budaya, ekonomi, sosial sehingga tumbuh kemandirian untuk mengentaskan kemiskinan yang masih ada. Aktor atau pemangku kepentingan lain adalah bisnis swasta, universitas dan organisasi non-pemerintah berperan dalam meningkatkan jaringan, pelatihan, pemberdayaan, dan mengembangkan nilai-nilai Segoro Amarto dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepercayaan, gotong royong, kemandirian untuk mengurangi kemiskinan di wilayahnya. Hambatan dalam pelaksanaan model ini untuk pelembagaan nilai adalah derasnya pengaruh globalisasi, menipisnya kepercayaan, sedangkan untuk pengentasa kemiskinan adalah ego sektoral,lemahnya koordinasi antar organisasi terkait penanggulangan kemiskinan (antar OPD, antar aktor, maupun antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sehingga intervensi program kegiatan belum bersinergi.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | Laporan Penelitian Produk Terapan 2017 |
Uncontrolled Keywords: | model pelembagaan, nilai-nilai luhur, Gerakan Segoro Amarto, Kota Yogyakarta |
Subjects: | LPPM |
Divisions: | LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat |
Depositing User: | LPPM UNY |
Date Deposited: | 02 Jan 2018 07:32 |
Last Modified: | 02 Jan 2018 07:32 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/54721 |
Actions (login required)
View Item |