PEMBELAJARAN BAGI ANAK-ANAK KELUARGA MISKIN DI SD-SD WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

C. Asri Budiningsih, Dr. and Christina Ismaniati, DR., M.Pd (2017) PEMBELAJARAN BAGI ANAK-ANAK KELUARGA MISKIN DI SD-SD WILAYAH KOTA YOGYAKARTA. Artikel Penelitian Pengembangan Bidang Ilmu 2017.

[img]
Preview
Text
ABS.pdf

Download (107kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui karakteristik sekolah dasar yang sebagian besar siswanya dari keluarga miskin yang terpinggirkan, mengetahui kompetensi pedagogik guru dan kemampuannya dalam merencanakan serta melaksanakan pembelajaran. Penelitian deskriptif ini dilaksanakan di SD-SD miskin di wilayah kota Yogyakarta dengan sampel penelitian siswa, guru dan kepala sekolah yang diambil secara purposive rambang berstrata. Pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, tes, dan pengamatan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kondisi siswa sebagian besar dari keluarga miskin dan terpinggirkan, harus membantu bekerja orang tuanya, beberapa yatim/piatu, broken home, sebagian tidak tercatat sebagai warna negara, motivasi belajar rendah, emosi labil, bicara dan perilakunya cenderung kasar dan arogan, tidak menghormati guru, dalam belajar pasif dan kurang konsentrasi, kemampuan akademik rendah dan sebagian anak berkebutuhan khusus (ABK). 2) Kondisi sekolah rata-rata setiap rombel 15 siswa, ada mushola, kamar mandi/WC untuk guru bersama siswa. Tidak ada kantin, UKS perpustakaan dan laboratorium. Pembelajaran dilakukan di kelas dan di lapangan. Guru, karyawan dan kepala sekolah ada dalam satu ruangan. Fasilitas sekolah masih dapat digunakan. Ada ruang kelas yang sudah dipasang LCD proyektor. Prestasi sekolah selalu berada di paling bawah jika dibandingkan sekolah-sekolah lainnya. 3) Kemampuan pedagogik guru cenderung rendah yaitu; 36% cukup, 51% kurang dan 13% sangat kurang. Kemampuan tertinggi pada aspek mengetahui perkembangan dan karakteristik siswa, menggunakan media dan kegiatan pembelajaran sesuai kemampuan dan kondisi siswa. 4) Rencana pembelajaran (RPP) yang dibuat guru tidak dijadikan pedoman pembelajaran. Komponen-komponen RPP tidak disusun secara konsisten sebagai suatu sistem. Kegiatan pembelajaran sudah meliputi pembukaan, inti dan penutupan, namun kurang mengakomodasi perbedaan siswa dan guru cenderung memberikan perlakuan yang sama pada seluruh siswa.

Item Type: Article
Additional Information: Laporan Hasil Penelitian Pengembangan Bidang Ilmu 2017
Uncontrolled Keywords: siswa miskin dan terpinggirkan, pembelajaran, kompetensi pedagogik
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 02 Jan 2018 01:18
Last Modified: 02 Jan 2018 01:18
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/54641

Actions (login required)

View Item View Item