FENOMENA GLASS CEILING PADA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN

Denies Priantinah, M.Si., Akt. (2007) FENOMENA GLASS CEILING PADA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN. [Experiment/Research]

[img]
Preview
Text
Denies_Priantinah.pdf

Download (11kB) | Preview

Abstract

Hambatan yang menghadap jenjang karir wanita bekerja bisa jadi tidak tampak (invisible), tetapi dirasakan keberadaannya. Fenomena ini disebut dengan glass ceiling. Eksistensi fenomena ini bisa menurunkan motivasi para wanita bekerja. Wanita karir ketika mendongak dan melihat posisi yang lebih atas harus dicapai melalui halangan yang tidak tampak, yang sulit untuk mereka lalui. Hal ini membuat mereka tidak mampu meraih posisi yang lebih tinggi bahkan posisi puncak. Penelitian-penelitian empirik cenderung mendukung eksisnya fenomena glass ceiling. Analisis terhadap fenomena glass ceiling ini merupakan hal penting. Penggunaan sumber daya optimal dari tenaga kerja wanita tidak akan tercapai apabila porsi besar tenaga kerja yang dicapai kaum wanita tidak memotivasi mereka untuk pencapaian kinerja dan prestasi optimal. Penelitian fenomena glass ceiling ini mempunyai beberapa tujuan. Tujuan tersebut adalah: mengeksplorasi apakah fenomena glass ceiling eksis di kalangan wanita bekerja, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi eksistensi glass ceilling tersebut, seberapa besar peranan faktor tersebut terhadap eksistensi glass ceiling, serta strategi apa saja yang bisa dilakukan wanita bekerja untuk mengatasi hambatan glass ceiling tersebut. Penelitian ini berusaha mengeksplorasi isu penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan in-depth interview terhadap narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa glass ceiling secara umum tidak dirasakan eksistensinya sejauh segala sesuatunya dilakukan dengan penuh komitmen dan tanggungjawab serta mendapat dukungan penuh dari keluarga. Glass ceiling baru akan terasa dalam proses peningkatan jenjang karir struktural, apalagi untuk menuju jabatan puncak. Glass ceiling juga muncul karena faktor internal dari diri wanita itu sendiri. Fenomena glass ceiling juga timbul karena faktor budaya timur yang kurang bisa memperkenankan wanita untuk mencapai posisi pemimpin, serta adanya pandangan masyarakat bahwa wanita dengan posisi karir yang tinggi akan mengorbankan keluarganya. Hal ini menimbulkan perasaan tidak nyaman apabila hendak mencapai posisi puncak dalam karir. Penelitian ini menyajikan dan mengulas hasil wawancara yang dilakukan. Termasuk dalam hasil wawancara tersebut adalah eksistensi fenomena glass ceiling, faktor-faktor yang berperan serta strategi dilakukan untuk mengatasi hambatan glass ceiling tersebut. Kata kunci: glass ceiling, wanita karir FISE, 2007 (PEND. AKUNTANSI)

Item Type: Experiment/Research
Subjects: Ilmu Sosial > Ekonomi > Akuntansi
Ilmu Sosial > Ekonomi > Ekonomi
LPPM
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Pendidikan Akuntansi
Date Deposited: 12 Sep 2012 15:05
Last Modified: 02 Oct 2019 02:15
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5444

Actions (login required)

View Item View Item