Dr. Sindhunata, - MENEMUKAN KEMBALI "MANUSIA" BERSAMA SEPAK BOLA. OLAHRAGA.
|
Text
menemukan-sepakbola.pdf Download (497kB) | Preview |
Abstract
"Dalam hal keutamaan dan tanggung jawab akan tugas, saya belajar dan berhutang budi pada sepak bola". (Albert Camus). Kalau seorang filsuf besar seperti Camus-yang secara ekstrem menganggap hidup ini absurd-sampai merasa harus belajar dan berhutang budi pada sepak bola, maka yang kemudian menjadi ganjil bukanlah ide tentang absurditas itu, tetapi sepak bola. Sebagai anak kandung modernisme dan diasuhbesarkan oleh kapitalisme, tak jarang sepak bola menuai berbagai kritik. Sosiologi kritis misalnya, menilai bahwa semarak Piala Dunia belakangan ini tak lebih dari wajah kapitalisme yang paling mutakhir. Dalam kondisi tersebut apa yang dinamakan nilai dan makna dalam sepak bola telah dikooptasi oleh komersialisasi. Sepak bola tak lebih dari barang komoditas, yang di era ekstensifikasi media saat ini ia menjelma menjadi tontonan global yang massif.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Perpustakaan |
Divisions: | Perpustakaan |
Depositing User: | Users 93 not found. |
Date Deposited: | 03 Sep 2012 12:19 |
Last Modified: | 03 Sep 2012 12:19 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4781 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |