DEKONSTRUKSI TERHADAP KUASA PATRIARKI ATAS ALAM, LINGKUNGAN HIDUP, DAN PEREMPUAN DALAM NOVEL-NOVEL INDONESIA

Wiyatmi, Wiyatmi and Maman Suryaman, Dr. and Esti Swatika, Sari (2016) DEKONSTRUKSI TERHADAP KUASA PATRIARKI ATAS ALAM, LINGKUNGAN HIDUP, DAN PEREMPUAN DALAM NOVEL-NOVEL INDONESIA. Artikel Hibah Kompetensi.

[img]
Preview
Text
HK.pdf

Download (89kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami adanya dekonstruksi terhadap kuasa ideologi patriarki pada alam, lingkungan hidup, dan perempuan yang tergambarkan dalam novel-novel Indonesia, yang dipandang sebagai salah satu produk budaya yang mencatat fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Design tahun pertama (2016) adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk membongkar (mendekonstruksi) adanya kuasa patriarki atas alam, lingkungan hidup, dan perempuan dalam novel-novel Indonesia. Hasil penelitian menunjukkab bahwa dari dua belas novel yang dikaji dalam penelitian ini, terungkap adanya tiga macam pola dalam menggambarkan dekonstruksi terhadap kuasa patriarki atas alam, lingkungan, dan perempuan, yaitu; (1) mendekonstruksi eksplorasi dan eksploitasi alam, terutama hutan-hutan di daerah pedalaman dan warisan budaya secara besar-besaran. Hal ini tergambar dalam novel Bilangan Fu, Manjali dan Cakrabirawa, Maya, Partikel, Isinga, Lemah Tanjung, dan Amba, (2) mendekonstruksi pemanfaatan alam dan lingkungan hidup secara berlebih-lebihan dan melupakan nilai-nilai kearifan lokal. Hal ini tergambar dalam novel Bunga, Api Awan Asap, dan Dari Ngalian ke Sendowo, (3) mendekonstruksi dominasi patriarki terhadap perempuan di pedalaman Papua. Hal ini tergambar dalam novel Namaku Teweraut dan Sali. Kecuali Amba dan Dari Ngalian ke Sendowo mengangkat isu ekfeminisme sebagai tema utama, artinya novel-novel tersebut memang ditulis sebagai sarana untuk mengritisi adanya kuasa patriarki, khususnya di Indonesia, sebagai penyebab terjadinya kerusakan alam dan lingkungan yang akan berdampak pada terancamnya kelestarian alam dan kehidupan menusia, khususnya perempuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa melalui novel-novelnya tersebut yang mengusung isu ekofeminisme, para sastrawan Indonesia melakukan dekonstruksi terhadap kuasa patriarki yang telah melakukan tindakan kekerasan terhadap alam, lingkungan, dan perempuan. Melalui sejumlah novel tersebut, para sastrawan menunjukkan bagamana cara melakukan dekonstruksi terhadap kuasa patriarki yang telah merugikan alam, lingkungan, dan perempuan.

Item Type: Article
Additional Information: Laporan Penelitian Hibah Kompetensi 2016
Uncontrolled Keywords: ekofeminisme, dekonstruksi, patriarki, novel Indonesia
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 02 Mar 2017 02:35
Last Modified: 02 Mar 2017 02:35
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47620

Actions (login required)

View Item View Item