PENGEMBANGAN MODUL TOPENG ETNIK NUSANTARA SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA KURIKULUM 2013

Martono, M. Pd. and Iswahyudi, Drs.,M.Hum and Aran, Handoko (2016) PENGEMBANGAN MODUL TOPENG ETNIK NUSANTARA SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA KURIKULUM 2013. Artikel Penelitian Hibah Bersaing.

[img]
Preview
Text
HB.pdf

Download (14kB) | Preview

Abstract

Tulisan ini dikembangkan dari judul penelitian Pengembangan Modul Topeng Etnik Nusantara sebagai suplemen Pembelajaran Seni Budaya dan prakarya Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis topeng etnik nusantara yang dikembangkan menjadi modul topeng etnik nusantara yang dikemas dalam bentuk modul cetak dua bahasa (Indonesia dan Inggris). Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendokumentasi, mendeskripsikan topeng etnik nusantara dan research and development untuk pengembangan modul. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi topeng koleksi museum, koleksi perajin, dan sumber pustaka. Analisis data deskriptif dengan pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, penarikan dan kesimpulan. Pengembanan modul dengan prosedur studi pendahuluan, pengembangan, dan pengujian modul. Bentuk topeng dideskripsikan mulai dari jenis, nama topeng, yang merupakan simbolisasi visual menggambarkan karakter manusia, binatang, dan objek tertentu serta asla daerahnya. Perkembangan bentuk topeng pada awalnya sebagai perwujudan roh nenek moyang, penggambaran dewa, dan objek lain yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Perkembangan zaman dan perkembangan teknologi serta era modernisasi peran topeng mengalami pergeseran bentuk, nilai, dan fungsi. Dulu topeng memiliki peran penting dalam kebudayaan masyarakat sebagai benda sakral, religius bergeser pada era modernisasi topeng merupakan karya seni yang diciptakan untuk kebutuhan praktis dan ekonomis. Pada masa pramodern topeng berfungsi sebagai benda sakral yang dipercayai masyarakat pendukungnya memiliki kekuatan gaib sekarang pada era modern topeng sebagai benda koleksi dan benda hias. Fungsi topeng mengalami pergeseran, pada mulanya sebagai media pemujaan, bekal kubur, pelengkap busana tari sakral, sesuai adat istiadat di tiap daerah di nusantara. Dalam perkembangan budaya global seperti sekarang ini, topeng berkembang berbagai bentuk dan fungsinya. Bentuk topeng bervariasi mulai dari topeng klasik sampai topeng cinderamata, dari segi fungsi untuk tari sakral, tari modern sampai untuk kebutuhan elemen dekorasi yang memberikan nilai estetik dan nilai ekonomi. Berbagai jenis topeng etnik nusantara seperti Topeng Plok, Topeng Jawa, Topeng Dayak, Topeng Papua, Topeng Madura, Topeng Cirebon dan topeng sumatera mulai kehilangan generasi penerusnya. Seiring berkembangnya waktu dan budaya tradisi seni topeng di nusantara akan luntur bahkan hilang kalau tidak mulai sekaran dilesterikan dan dikembangkan memalui pembelajaan formal dan informal.

Item Type: Article
Additional Information: Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2016
Uncontrolled Keywords: Topeng etnik nusantara, Budaya
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 22 Feb 2017 02:16
Last Modified: 22 Feb 2017 02:16
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47347

Actions (login required)

View Item View Item