DINAMIKA PENETRASI KEKUASAAN DOMINAN TERHADAP KEBERDAYAAN GURU DI ERA OTONOMI DAERAH

Arif, Rohman, M.Si and Siswoyo, Dwi (2016) DINAMIKA PENETRASI KEKUASAAN DOMINAN TERHADAP KEBERDAYAAN GURU DI ERA OTONOMI DAERAH. Artikel Penelitian Fundamental.

[img]
Preview
Text
FUND.pdf

Download (30kB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian tahun kedua ini adalah untuk “mendeskripsikan dinamika penetrasi kekuasaan terhadap keberdayaan guru di era otonomi daerah”. Tahun pertama telah dicapai temuan deskriptif tentang: pola-pola kebijakan pemerintah daerah yang berakibat pada penetrasi terhadap guru; maka tahun kedua penelitian ini berupaya: (1)Akar penyebab munculnya penetrasi kekuasaan terhadap guru? (2)Dinamika pemberdayaan diri guru menuju tercapainya profesionalisme, (3)Advokasi organisasi profesi guru terhadap nasib guru di daerah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif fenoemologis berakar teori kritis khususnya dari Michel Foucault dan Antonio Gramsci, dengan alasan memudahkan peneliti memakai frames and system of interpretation yang dapat memberi makna lebih jauh atas empiri, serta menjadikan peneliti sebagai fasilitator dan mediator agar moral value dapat berkembang di kalangan subyek. Lokasi dipilih di kota Yogyakarta, dengan subyek penelitian terdiri dari guru SD, kepala SD, pengurus PGRI, pejabat daerah, dan pimpinan DPRD kota Yogyakarta. Semua subyek dipilih secara purposive. Prosedur penelitian dilakukan dengan 3 langkah, yaitu: survei pemetaan masalah, penggalian persepsi dan analisisnya, dan pemaknaan dan pelaporan. Penggalian data dilakukan dengan cara: wawancara mendalam, FGD, dan analisis dokumen. Wawancara mendalam dipakai untuk menggali pengalaman subyektif dari informan kunci tentang data-data verbal serta mencari kedalaman makna atas temuan dokumen yang ada. FGD dilakukan untuk merumuskan formula pemberdayaan guru secara internal. Adapun analisis dokumen dilakukan untuk pengkajian data kepegawaian, surat-surat dinas, dan aneka keputusan pemerintah daerah terkait guru. Aseptabilitas dan kredibilitas dilakukan dengan trianggulasi, yaitu trianggulasi melalui: metode dan sumber, rival explanations,dan diskusi ahli. Analsis data dilakukan mengikuti modelnya John W. Creswell dengan proses: (1)data managing, (2)data reading and memoing, (3)data describing, (4)data classifying, (5)data interpreting, dan (6)visualizing. Hasil akhir penelitian ini adalah bahwa penyebab terjadinya penetrasi penguasa terhadap guru adalah keinginan penguasa untuk tetap berkuasa dan memperbesar kekuasaannya serta tidak adanya advokasi guru baik oleh dirinya maupun oleh pihak lain. Secara internal guru berkeinginan untuk meningkatkan otonomi dirinya menuju sosok profesional. Upaya peningkatan otonomi guru banyak dipengaruhi oleh dinamika politik. Pengaruh antara lain datang dari pejabat pemerintah daerah, pimpinan DPRD, dan pengurus PGRI. Guru yang otonom menurutnya adalah guru yang mandiri, berdaulat, dan bermartabat dalam rangka menemukan profesionalitasnya untuk kemajuan pendidikan, tanpa dikendalikan oleh pihak eksternal. Penguasa daerah cenderung berupaya melakukan ‘politisasi terhadap guru’ baik secara tersurat maupun tersirat untuk meraih ’dukungan politik’. Praktek politisasi dilakukan penguasa daerah dalam bentuk ‘praktek sistematis-terselubung’ Tujuan semuanya adalah mendapatkan dukungan. Adapun usaha guru untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya melalui studi lanjut ke jenjang pendidikan strata-1 dan strata-2. Advokasi terhadap nasib guru belum ada yang menyentuk. PGRI yang diharapkan dapat membela nasib guru justru menjadi alat kekuasaan penguasa daerah.

Item Type: Article
Additional Information: Laporan Hasil Penelitian Fundamental 2016
Uncontrolled Keywords: Penetrasi kekuasaan, keberdayaan guru, dan otonomi daerah
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 14 Feb 2017 02:33
Last Modified: 14 Feb 2017 02:33
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47058

Actions (login required)

View Item View Item