PEMANFAATAN ZAT WARNA ALAMI DAN TATA KESELARASAN PADA KERAJINAN BATIK SUTERA, SERAT NANAS DAN KATUN GUNA MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS

I Ketut Sunarya, M.Sn (2006) PEMANFAATAN ZAT WARNA ALAMI DAN TATA KESELARASAN PADA KERAJINAN BATIK SUTERA, SERAT NANAS DAN KATUN GUNA MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS. [Experiment/Research]

[img]
Preview
Text
I_Ketut_Sunarya,_M.Sn.pdf

Download (9kB) | Preview

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui jenis tumbuhan (daun) serta konstraksi warna yang dimunculkan pada tenun sutera, serat nanas dan katun dengan fiksasi tawas. Mengetahui kualitas daya tahan warna alami pada sutera, serat nanas dan katun terhadap panas sinar matahari. Mengetahui kualitas daya tahan atau kelunturan warna alami pada sutera, serat nanas dan katun terhadap proses pencucian sabun. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah (1) Studi Pendahuluan (Define) yakni tentang bahan yang akan diolah. Dalam kajian ini lebih pada uraian bahan seperti tenun, daun dan bahan bantu lainya. (2) Perencanaan (Design) yakni merancang langkah kerja yang akan dilakukan dengan mempersiapkan alat sebagai langkah awal. (3) Pe¬ngembang¬an (Development) yakni mengolah bahan baku berupa berbagai jenis daun menjadi bahan baku yang siap sebagai pewarna alami dengan fiksasi tawas. Hasil penelitian menyebutkan bahwa dari 75 jenis daun yang diolah baik dalam media sutera, serat nanas dan katun memunculkan variasi warna diantaranya krem, kuning tua, kuning, kuning muda, coklat, coklat muda, hijau, hijau lumut dan oranye. Hasil uji lewat daya tahan zat warna alami pada sutra baik lewat uji cuci sabun dan sinar matahari menunjukkan hasil yang cukup baik. Pada hasil uji ini tidak satu pun menunjunjukan nilai dengan kategori kurang, dan ini menjadi bukti bahwa daya tahan serap zat warna alami pada sutra cukup baik. Begitu pula zat warna alami pada serat nanas dengan hasil yang tidak jauh berbeda dengan kualitas daya tahan zat warna alami pada sutera. Sedangkan kualitas zat warna alami pada kain katun dengan hasil yang cukup bervariatif, terlihat dari hasilnya kategori kurang cukup banyak. Pertama pada hasil uji cuci sabun terlihat pada adonan daun kates, aponika, lengki, leresede, belimbing manis, remujung, sukun, mangsi-mangsian, mangkokan, makuto dewo, jarak kepyar, daun kupu-kupu, pace, puring, akasia, daun bunga terompet, nangka, jambu air, melinjo, adam eva, yodium dan daun suji. Namun pada uji sinar zat warna alami pada katun memperlihatkan hasil yang cukup baik.menunjukan Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh warna alami adalah pertama intensitas warna terhadap kornea mata terasa sangat menyejukkan artinya warna-warna yang dimunculkan baik dalam sutera serat nanas dan katun tidak mencolok (redup). Kedua terlihat dari warna yang dihasilkan sangat bervariatif dan uniq dengan kecendrungan warna mengarah warna-warna soft. Ketiga jika dimanfaatkan sebagai pewarna batik, warna ini sangat nyaman dan tentunya aman dipakai oleh manusia. Keempat warna alami cukup uniq dan sulit dicapai oleh warna-warna sintetik, maka dari itu warna alami ini sangat perlu dikembangkan lebih lanjut dan dalam penerapannya pada kerajinan batik. Kata kunci: zat warna alami (daun) pewarna kerajinan batik FBS, 2006 (PEND. SENI RUPA)

Item Type: Experiment/Research
Subjects: Seni dan Budaya > Seni Rupa
LPPM
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Seni Rupa
Date Deposited: 14 Aug 2012 04:46
Last Modified: 02 Oct 2019 02:16
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4083

Actions (login required)

View Item View Item