PENGEMBANGAN MAKET PUSAT KERAJAAN DEMAK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA

M. Nur, Rokhman and Lia Yuliana, M.Pd and Zulkarnain, Zulkarnain (2016) PENGEMBANGAN MAKET PUSAT KERAJAAN DEMAK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA. In: Seminar Nasional 2016, 26-27 April 2016, UNY.

[img]
Preview
Text
Prosiding Seminar Nasional LPPM UNY 2016 rev_10.pdf

Download (280kB) | Preview

Abstract

Permasalahan pokok yang dialami pembelajaran sejarah selama ini adalah selalu diidentikkan sebagai pembelajaran yang membosankan dan tidak menarik di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perkembangan kerajaan Demak Bintoro. Metode penel itian yang digunakan adalah penelitian historis yang terdiri atas 5 langkah yaitu: pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kerajaan Demak secara geografis terletak di Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai, yang dikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 setelah Demak berdiri sendiri terlepas dari Majapahit yang telah hancur. Dalam waktu singkat, Demak berkembang menjadi kerajaan besar. Wilayah kerajaan Demak meliputi Jepara, Semarang, Tegal, serta lembang, jambi, pulau pulau antara kalimantan, dan sumatera, serta beberapa daerah di pulau kalimantan. Masa kejayaan pada pemerintahan Sultan Trenggana yang memerintah dari tahun 1521-1546 M. Sultan Trenggana berusaha untuk memperluas daerah kekuasaannya hingga ke daerah Jawa Barat. Setelah wafatnya Sultan Trenggana terjadi perebutan kekuasaan di Kerajaan Demak. Perebutan ini terjadi antara Pangeran Sekar Seda ing Lepen dan Sunan Prawata yang merupakan putra tunggal Sultan Trenggana. Dengan demikian terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Sunan Prawata kepada Pangeran Sekar Seda ing Lepen. Putra dari Pangeran Sekar Seda ing Lepen yang bernama Arya Penangsang dari Jipang menuntut balas kematian ayahnya dengan membunuh Sunan Prawoto. Salah seorang diantara adipati -adipati yang memerangi Arya Panangsang adalah Joko Tingkir. Ia adalah seorang menantu Sultan Trenggono dan berkuasa di Pajang. Konon, Joko Tingkir masih memiliki garis trah Majapahit, yaitu Brawijaya V yang sempat diusir oleh Girindrawardhana dan mengabdi di Kerajaan Demak

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Additional Information: Prosiding Seminar Nasional 2016
Uncontrolled Keywords: maket, pemerintahan, dan Mataram Islam
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 18 Aug 2016 02:55
Last Modified: 18 Aug 2016 02:55
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40063

Actions (login required)

View Item View Item