PENGEMBANGAN MAKET KERAJAAN DEMAK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH

M. Nur, Rokhman and Lia Yuliana, M.Pd and Zulkarnain, Zulkarnain (2015) PENGEMBANGAN MAKET KERAJAAN DEMAK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH. [Experiment/Research]

[img] Text
ARTIKEL PENELITIAN HIBAH BERSAING PAK NUR NOVEMBER 2015.docx

Download (155kB)
[img] Text
LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PAK NUR NOVEMBER 2015.docx

Download (4MB)

Abstract

Permasalahan pokok yang dialami pembelajaran sejarah selama ini adalah selalu diidentikkan sebagai pembelajaran yang membosankan dan tidak menarik di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana sejarah kemunculan dan perkembangan kerajaan Demak. Metode tahap I (Tahun I): berupa studi pendahuluan terdiri dari studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka berupa, mengkaji teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan materi yang akan digunakan dalam isi media. Studi lapangan dilakukan melalui observasi. Mengkaji karakter subjek penelitian dan melihat kemungkinan-kemungkinan jika produk penelitian yang berupa media pembelajaran berbasis maket sejarah diterapkan dalam pembelajaran. Selanjutnya, melakukan pengembangan design awal dengan menganalisis kemampuan, kebutuhan dan sumber referensi yang terbaru. Adapun luaran pada tahun I ini adalah laporan penelitian historis menyangkut sejarah kerajaan Demak melalui studi pustaka dan observasi lapangan ke daerah Demak. Kerajaan Demak secara geografis terletak di Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai, yang dikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 setelah Demak berdiri sendiri terlepas dari Majapahit yang telah hancur. Dalam waktu singkat, Demak berkembang menjadi kerajaan besar. Wilayah kerajaan Demak meliputi Jepara, Semarang, Tegal, serta lembang, jambi, pulau pulau antara kalimantan, dan sumatera, serta beberapa daerah di pulau kalimantan. Masa kejayaan pada pemerintahan Sultan Trenggana yang memerintah dari tahun 1521-1546 M. Sultan Trenggana berusaha untuk memperluas daerah kekuasaannya hingga ke daerah Jawa Barat. Setelah wafatnya Sultan Trenggana terjadi perebutan kekuasaan di Kerajaan Demak. Perebutan ini terjadi antara Pangeran Sekar Seda ing Lepen dan Sunan Prawata yang merupakan putra tunggal Sultan Trenggana. Dengan demikian terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Sunan Prawata kepada Pangeran Sekar Seda ing Lepen. Putra dari Pangeran Sekar Seda ing Lepen yang bernama Arya Penangsang dari Jipang menuntut balas kematian ayahnya dengan membunuh Sunan Prawoto. Salah seorang diantara adipati-adipati yang memerangi Arya Panangsang adalah Joko Tingkir. Ia adalah seorang menantu Sultan Trenggono dan berkuasa di Pajang. Konon, Joko Tingkir masih memiliki garis trah Majapahit, yaitu Brawijaya V yang sempat diusir oleh Girindrawardhana dan mengabdi di Kerajaan Demak

Item Type: Experiment/Research
Additional Information: Laporan Penelitian Hibah Bersaing 2015
Uncontrolled Keywords: maket, pemerintahan, dan Mataram Islam
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 12 Jul 2016 06:09
Last Modified: 12 Jul 2016 06:09
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36151

Actions (login required)

View Item View Item