Pengaruh Model Discovery sebagai Basis Kerja Laboratorium terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI dalam Pembelajaran Fisika

Yudono, Doni Aris (2012) Pengaruh Model Discovery sebagai Basis Kerja Laboratorium terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI dalam Pembelajaran Fisika. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-doni-aris-yudono-10708251019.swf

Download (3MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh model discovery sebagai basis kerja laboratorium terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada lima kelompok indikator, yaitu: (1) klarifikasi dasar, (2) dukungan dasar, (3) kesimpulan, (4) klarifikasi tingkat lanjut, dan (5) strategi/taktik, khususnya dalam bidang fisika, pokok bahasan fluida statik. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dan dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Mei 2012. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Sebanyak 60 peserta didik, yang terkelompokkan dalam dua kelas, diambil sebagai sampel secara cluster random. Satu kelas ditetapkan sebagai kelas eksperimental dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Perlakuan eksperimental berupa model discovery, sedangkan perlakuan kontrol berupa model discovery dengan sintaks yang termodifikasi. Kedua model tersebut diterapkan pada kerja laboratorium. Tes kemampuan berpikir kritis yang digunakan adalah tes berbentuk uraian, yang terdiri dari pretest dan posttest, di mana fungsi pretest adalah untuk memastikan bahwa kemampuan awal antara dua kelas penelitian tidak berbeda secara signifikan. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANOVA satu jalan dan Uji Mann-Whitney, tergantung dari terpenuhi tidaknya asumsi normalitas dan homogenitas varians data yang bersangkutan. Taraf signifikansi yang digunakan adalah  = 0,05. Analisis data dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 17. Hasil keluaran analisis SPSS 17 menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimental dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan pada semua kelompok indikator, karena semua nilai Sig. >  (pada kelompok indikator klarifikasi dasar, Sig. = 0,210; pada kelompok indikator dukungan dasar, Sig. = 0,100; pada kelompok indikator kesimpulan, Sig. = 0,964; pada kelompok indikator klarifikasi tingkat lanjut, Sig. = 0,066; dan pada kelompok indikator strategi/taktik, Sig. = 0,086). Dengan demikian, ditarik kesimpulan bahwa model discovery sebagai basis kerja laboratorium tidak berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis pada semua kelompok indikator populasi yang bersangkutan, pada pokok bahasan fluida statis. Paradigma teacher-centered, yang mendominasi pembelajaran di sekolah selama ini, membuat peserta didik tidak terbiasa dengan aktifitas berpikir mendalam, sehingga hasil model discovery sebagai basis kerja laboratorium cenderung tidak berjalan optimal.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: kerja laboratorium, model discovery, kemampuan berpikir kritis
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Menengah
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan Sains
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 11 Jul 2016 09:48
Last Modified: 29 Jan 2019 08:27
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36039

Actions (login required)

View Item View Item