Identitas Profesional Guru IPS SMP Pascasertifikasi di Kabupaten Sleman

Hasanah, Enung (2012) Identitas Profesional Guru IPS SMP Pascasertifikasi di Kabupaten Sleman. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-enung-hasanah-10705251017.swf

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi identitas profesional guru IPS SMP pascasertifikasi di Kabupaten Sleman yang meliputi: 1) konteks lingkungan kerja, 2) tingkat kepedulian guru sebagai pendidik, 3) tingkat kepedulian guru sebagai pembelajar, 4) tingkat kepedulian guru sebagai anggota bidang pendidikan IPS, dan 5) efikasi diri. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah guru IPS SMP pascasertifikasi di Kabupaten Sleman yang berjumlah 191 orang. Sampel penelitian sebanyak 60 orang dengan teknik simple random sampling. Instrumen pengumpulan data utama berupa angket yang digunakan untuk memperoleh data tentang konteks lingkungan kerja, tingkat kepedulian sebagai pendidik, tingkat kepedulian sebagai pembelajar, tingkat kepedulian sebagai anggota bidang pendidikan IPS, dan efikasi diri. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) konteks lingkungan kerja guru IPS SMP pascaserifikasi di kabupaten Sleman didominasi oleh guru yang termasuk kategori tinggi yaitu 81,7%. Artinya sebagian besar guru IPS SMP pascasertifikasi sudah mendapat dukungan yang tinggi dari lingkungannya yang berupa terpenuhinya jam kerja, dukungan untuk mengembangkan profesi, dan tersedianya fasilitas pendidikan. 2) Tingkat kepedulian guru sebagai pendidik didominasi oleh guru yang termasuk kategori task concern yaitu 85%. Artinya dalam melakukan tugasnya sehari-hari, mereka hanya fokus pada tanggung jawabnya secara individu di dalam kelas. Pengembangan kesepakatan pada level sekolah mengenai metode pembelajaran dan pedagogi dianggap sesuatu yang kurang penting. 3) Tingkat kepedulian guru sebagai pembelajar sebanyak 51,7% termasuk dalam kategori task concern. Artinya mereka menganggap bahwa pengembangan profesionalisme yang paling penting adalah mengembangkan bahan ajar dan cara mengajar sebagai tanggungjawab individu. 4) Tingkat kepedulian guru sebagai anggota bidang pendidikan IPS didominasi oleh guru yang termasuk kategori self concern yaitu 76,7%. Artinya mereka belum memiliki kemampuan untuk memberikan informasi tentang inovasi pembelajaran IPS kepada sesama guru IPS. 5) Efikasi diri sebanyak 53% tergolong tinggi. Artinya 53% guru IPS SMP pascasertifikasi memiliki kemampuan tinggi dalam melakukan manajeman kelas, keterampilan melaksanakan berbagai strategi pembelajaran, dan kemampuan mendidik siswa.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: identitas profesional, konteks lingkungan kerja, kepedulian guru, IPS, efikasi diri
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Menengah
Ilmu Sosial > Pendidikan IPS
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan IPS
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 08 Jun 2016 07:35
Last Modified: 29 Jan 2019 08:21
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34160

Actions (login required)

View Item View Item