Manajemen Bengkel Kerja di SLB Negeri Pembina Yogyakarta

Fitriawati, Ulfi Restuning (2012) Manajemen Bengkel Kerja di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-ulfi-restuning-fitriawati-09703251017.swf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi manajemen bengkel kerja; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan staf dan pengawasan terhadap bengkel kerja di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Subjek penelitian terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala urusan pengajaran, koordinator bengkel kerja, koordinator resource center dan wakil kepala urusan sarana prasarana. Instrumen pengumpulan data berupa panduan wawancara, panduan observasi, dan panduan penelusuran dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Data yang diperoleh dianalisis melalui langkah pengumpulan, penyajian, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut: 1) Perencanaan bengkel kerja sudah dilaksanakan dalam pengelolaan pusat sumber belajar: yaitu: a) penyusunan program bengkel kerja, dan b) perencanaan perlengkapan fisik, teknis, dan pendanaan. Perencanaan melibatkan kepala sekolah, koordinator bengkel kerja dan koordinator tiap unit keterampilan, wakil kepala urusan pengajaran, wakil kepala urusan kesiswaan, wakil kepala humas, wakil kepala urusan sarana prasarana, komite sekolah, tenaga ahli, pengrajin dan kerjasama dengan koperasi siswa, koordinator alumni dan koordinator klinik. 2) Pengorganisasian bengkel kerja sudah dilaksanakan dalam pengelolaan pusat sumber belajar: a) adanya tujuan bengkel kerja keterampilan, dan b) adanya adanya struktur organisasi bengkel kerja untuk mempertegas/memperjelas tugas dari masing-masing personil/nemun guru merasa kesulitan mengatasi siswa karena belum sepenuhnya diterapkan pembelajaran tematik. 3) Penggerakan staf bengkel kerja sudah dilaksanakan: a) upaya kepala sekolah dalam menggerakan atau mengarahkan staf atau koordinator bengkel kerja dengan memberikan dorongan/motivasi dan pelatihan pengembangan keterampilan kepada staf atau koordinator bengkel kerja, guru-guru keterampilan yang dilaksanakan minimal setiap satu tahun sekali, dan b) operasional bengkel kerja yaitu inventarisasi barang oleh tiap-tiap unit bengkel kerja, dan dalam prakteknya siswa tunagrahita melakukan tugas spesifik tertentu dari pembuatan produk dalam praktek disesuaikan masing-masing kemampuan individu siswa. 4) Pengawasan sudah dilaksanakan dalam pengelolaan: a) adanya upaya kepala sekolah dalam mengevaluasi kinerja personil bengkel kerja secara prosedural melalui rapat bulanan dan tahunan serta pengawasan secara insidental, dan b) kegiatan yang dilaporkan; pendayagunaan bengkel kerja, pelaporan jumlah koleksi media, perabot dan pendanaan/anggaran bengkel kerja dari masing-masing unit bengkel.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: manajemen, bengkel kerja, anak tunagrahita
Subjects: Pendidikan > Manajemen Pendidikan
Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 25 May 2016 08:30
Last Modified: 29 Jan 2019 08:19
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33374

Actions (login required)

View Item View Item