KAJIAN KARAKTER PERCAMPURAN PENTATONIK DAN DIATONIK DALAM PEMENTASAN MUSIK TRADISI BADUTAN PADA KESENIAN PALUPI LARAS JUMAPOLO, KARANGANYAR

Restiningrum, Marlina Adhy (2016) KAJIAN KARAKTER PERCAMPURAN PENTATONIK DAN DIATONIK DALAM PEMENTASAN MUSIK TRADISI BADUTAN PADA KESENIAN PALUPI LARAS JUMAPOLO, KARANGANYAR. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

[img] Text
SKRIPSI.pdf
Restricted to Registered users only until 2020.

Download (4MB)

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah karakter percampuran pentatonik dan diatonik dalam pementasan musik tradisi Badutan pada kesenian Palupi Laras Jumapolo, Karanganyar. Pentatonik adalah pada gamelan sebagai musik pengiring dan diatonik adalah lagu yang dibawakan oleh pesinden. Karakter yang dimaksud adalah dilihat dari unsur-unsur musiknya yaitu melodi, harmoni, irama,dan tempo. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, untuk mendeskripsikan karakter percampuran pentatonik dan diatonik dalam kesenian Badutan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui 1) observasi, 2) wawancara, 3) Pengumpulan data melalui materi audio dan visual, 4) pengumpulan data dengan dokumen. Dalam menganalisis data menggunakan reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Untuk pengujian data dan kesimpulan menggunakan tiga cara yaitu : 1) triangulasi sumber, 2) triangulasi teknik, 3) triangulasi waktu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1) Melodi : karakter percampuran melodi pentatonik dari serangkaian instrumen gamelan dan diatonik dari lagu yang dibawakan dapat dilihat dari adanya permainan melodi instrumen gamelan yang mengandung unsur memperkuat melodi lagu vokal seperti pada instrumen saron barung pada birama 3 dan 7 terdapat nada sama yang dibunyikan yaitu nada sol dan si. Serta ada pula melodi instrumen gamelan yang tidak mengandung unsur memperkuat melodi vokal, seperti pada melodi instrumen kenong pada birama 1-2, kenong memainkan nada 4 (pat) atau Gis yang tidak sinkron dan berbeda dengan melodi lagu vokal. 2) Harmoni : karakter harmoni kesenian badutan dapat dilihat terdapat penggantian iringan yang seharusnya akord diatonik, seperti akord V dan VI kemudian diganti dengan penggunaan iringan instrumen gamelan yang dimainkan berdasarkan seleh nada, seperti seleh 4 (pat), 6 (nem), 5 (ma), 3 (lu), 7 (pi), 1 (ji). 3) Irama : Irama yang terbentuk dari permainan kendang jaipong meliputi irama single, doble, dan pola drumset. Dalam setiap perpindahan irama terdapat suatu variasi ropel kendang yang membuat suasana Badutan menjadi meriah. 4) Tempo : Kendang jaipong sangat bebas dalam membawakan tempo. Perubahan tempo yang biasa dibawakan adalah alegro dan vivace.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Seni dan Budaya > Seni Musik
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Seni Musik
Depositing User: Admin Pendidikan Seni Musik FBS
Date Deposited: 24 Mar 2016 07:39
Last Modified: 30 Jan 2019 07:00
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30469

Actions (login required)

View Item View Item