BEBERAPA KENDALA YANG DIALAMI OLE IIGURU DALAM MENERAPKAN KURIKULUM MUATAN LOKAL (KML) DI SEKOLAH DASAR

ARIf ROllMAN, ROllMAN (1998) BEBERAPA KENDALA YANG DIALAMI OLE IIGURU DALAM MENERAPKAN KURIKULUM MUATAN LOKAL (KML) DI SEKOLAH DASAR. [Experiment/Research]

[img] Text
arif.doc

Download (30kB)

Abstract

Pene lit i an yang ber j udu 1 "Beberapa Kenda 1a yang Dialami Oleh Guru Dalajn Menerapkan Kurikulum Nuatan Lokal (KNL) di Sekolah Dasar" ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengenali sejumlah kendala yang dihadapi oleh para guru Sekolah dasar dalam menerapkan Kurikulum :-'1uatan Lokal. serta ingin mengetahui kiat guru da 1am menghadap i kenda 1a-kenda 1a yang ada tersebut. Dalam rangka hal di atas, maka diambil subyek sebanyak 17 orang guru, seorang Kepala Sekolah\ 3 orang pengurus BP-3, dan 12 siswa kelas satu sampai kelas enam, yang diambil secara "purposive". Data diperoleh melalui metode "observasi non-partisipan" dan wawancara mendalam, yang dilengkapi dengan data dokumen. "Setting" penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Kentungan, Depok, Sleman. Untuk keperluan trianggulasi d i gunakan "member-check", memperbanyak me tode , ser t a diskusi ahli. Setelah data terkumpul analisisnya menggunakan tehnik deskriptif-kualitatif. Hasil yang diperoleh: Pertama, kendala-kendala yang dialami oleh guru SD Kentungan dalam menerapkan Kurikulum Muatan Lokal yaitu: (a) dalam pemahaman kebijakan, (b) kendala materi atau kurangnya bekal pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki guru, (c) kendala dalam metodolodi pelaksanaan, (d) kendala sarana, (e) kendala evaluasi, dan (f) kendala kerjasama. Keseluruhan kendala tersebut muncul disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (a) Faktor guru itu sendiri, (b) Lingkungan, (c) murid, (d) Sarana prasarana sekolah. Hasil kedua, kita para guru dalam menghadapi kendala, secara individual: belajar menguasai pengetahuan dan ketrampilan sendiri, pencarian bahan sendiri, peningkatan efektifitas sumber, perbaikan metode pembelajaran termasuk peningkatan pemberian variasi tugas. Secara kolektif: secara bersama-sama melakukan penambahan sarana sekolah, peningkatan pemberian metode contoh langsung antar guru dalam pergaulan keseharian (KML Bahasa Jawa), dan menyuruh anak berlatih sopan santun di sekolah. Sedang K~L pilihan berupa kebudayaan daerah dan ketra[.pilan, belum ada upaya nyata.

Item Type: Experiment/Research
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Date Deposited: 06 Aug 2012 07:27
Last Modified: 02 Oct 2019 02:16
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2956

Actions (login required)

View Item View Item