MODEL PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSIPADA BIDANG VOKASI

Pardjono, Prof., Ph.D. (2011) MODEL PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSIPADA BIDANG VOKASI. Artikel Penelitian Hibah Pascasarjana.

[img] Text
ABSTRAK.doc

Download (32kB)

Abstract

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah (1) mengembangkankerangka model Pendidikan Berbasis Kompetensi pada Bidang Vokasi.; (2)mengembangkan rambu-rambu dan ruang lingkup semua komponen model tentang efektivitas pelaksanaan teaching factory, pengembangan Kurikulum, evaluasi pencapaian kompetensi, Uji Kompetensi dan Sertifikasi pendidikan berbasis kompetensi dan (3) menemukan model empirik pelaksanaan pembelajaran padateaching factory di SMK, uji kompetensi dan sertifikasi keahlian siswa SMK program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan, kurikulum Bebasis Kompetensi D3 Tata Boga. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and Development) yang dilaksanakan menjadi tiga tahap, yaitu untuk tahap pertama merupakan tahap penelitian, tahap kedua merupakan tahap pengembagan dan tahap ketiga adalah tahap validasi model. Tahap ini merupakan tahap pertama (Tahun I) Penelitian dan penelitianprasurveyinidilakukandi Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Model Konseptual Pendidikan Berbasis Kompetensi Bidang Vokasi (Penelitian Payung) dihasilkan dengan melakukan studi literature yang ruang lingkupnya cukup luas kemudian dikonstruksi model konseptualnya selanjutnya model ini divalidasi kepada beberapa ahli untuk mendapatkan masukan model. Setelah itu kemudian dikembangkan rambu-rambu dan ruang lingkup pengembangan model pendidikan berbasis kompetensi pada bidang vokasi untuk menjadi acuan semua penelitian sub model. Rambu-rambu ruang lingkup penelitian didiskusikan dengan semua anggota tim dan kemudian divalidasi kepada beberapaahli bersama dengan model konseptualnya; (2) untuk membangun model pengembangan kurikulum berbasis kompetensi inidilakukan di LSP Pariwisata Indonesia Kuningan Jakarta dan di Program Diploma 3 Tata Boga Universitas Negeri Yogyakarta. Berdasarkan prasurvey dan kajian pustaka model pengembangan kurikulumber basis kompetensi pada kontek pendidikan vokasi bidang tataboga digambarkan seperti pada gambar model konseptual dan konseptualnya; (3) Pada umumnya semua SMK RSBI di DIY memahamiteaching factory sama dengan Unit Produksi. Kalaupun ada perbedaan antara teaching factory dengan Unit produksi ialah pada sumber pendanaan dan tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan yang dilaksanakan. Dengan demikian, sekolah melaksanakan program teaching factory berupa Unit Produksi atau Unit Usaha yang melibatkan siswa; (4) di Jawa Tengah, sertifikat keahlian siswa SMK negeri dan swasta diperoleh melalui tiga cara, yaitu Prakerin atau PSG, Proyek Tugas Akhir (PTA), dan uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di bawah BNSP. Sertifikat yang diperoleh dari pelaksanaan prakerin atau PSG dan sertifikat yang diperoleh dari PTA digunakan sebagai pelengkap UN. Artinya kedua sertifikat masuk dalam hasil UN. Sementara itu sertifikat yang diperoleh dari LSP merupakan bekal tambahan bagi siswa dalam rangka melamar pekerjaan. Tiga model penyelenggaraan UKSK yang ada di Jawa Tengah yaitu Proyek Tugas Akhir (PTA), uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Kesimpulannya adalah (1) kerangka dasar dari pendidikan berbasis kompetensi pada bidang vokasi terdiri dari komponen: pengembangan kurikulum pada tingkat sekolah, pendekatan pembelajaran, pendekatan penilaian pencapaian kompetensi, dan uji kompetensi dan sertidikasi; (2) prosedur pengembangan kurikulum implementatif pada institusi pendidikan mengikuti prosedur sebagai berikut (a) standar kompetensi dari pemerintah BNSP dan SKKNI di sinkronkan, (b) hasil dari penyesuaian kemudian standar kompetensi ini divalidasi oleh pihak industri sebagai users, melalui Focus Group Discussion (FGD) sehingga menghasilkan kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) yang bisa diakui oleh pihak dunia kerja; (3) penelitian tentang pembelajaran pada teaching factory pada SMK RSBI menunjukkan bahwa teaching factory belum mampu mengoptimalkan perannya dalam pembentukan kompetensi lulusan. Oleh karena itu masih perlu penelitian lain yang mampu mengungkap model pembelajaran pendidikan berbasis kompetensi pada bidang vokasi untuk mengembangkan model pembelajaran berbasis kompetensi; (4) model uji kompetensi secara konseptual sudah bisa digambarkan, yang terdiri dari beberapa substansi sebagai berikut. Komponen model terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, dan sistem pelaporan. Untuk komponen proses ada tiga bentuk model uji kompetensi dan sertidikasi yaitu model Prakerin dan PSG, model Proyek Tugas Akhir, dan model Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Item Type: Article
Additional Information: Laporan Penelitian Hibah Pascasarjana 2011
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 09 Sep 2015 06:48
Last Modified: 09 Sep 2015 06:48
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/26054

Actions (login required)

View Item View Item