UPACARA TRADISIONAL TUK SI BEDUG DI DESA MARGODADI, KECAMATAN SEYEGAN, KABUPATEN SLEMAN

Apriyatun, Nita (2013) UPACARA TRADISIONAL TUK SI BEDUG DI DESA MARGODADI, KECAMATAN SEYEGAN, KABUPATEN SLEMAN. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Nita Apriyatun 06205241059.pdf

Download (7MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upacara tradisional Tuk si Bedug, meliputi: asal-usul, prosesi, makna simbolik ubarampe, serta fungsi upacara tradisional Tuk si Bedug bagi masyarakat pendukungnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data penelitian meliputi juru kunci, modin, sesepuh serta warga yang terlibat langsung dalam pelaksanaan upacara tradisional Tuk si Bedug. Pemerolehan data penelitian menggunakan teknik pengamatan berperanserta dan wawancara mendalam. Peniliti sebagai instrumen penelitian, menggunakan alat bantu perekam suara dan kamera foto mengikuti jalannya rangkaian upacara tradisional Tuk si Bedug mulai dari tahap persiapan sampai dengan pelaksanaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis induktif. Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa:; (1) asal-usul upacara tardisional Tuk si Bedug berasal dari perjalanan Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Margodadi, dimana pada saat itu beliau beristirahat di sebuah dusun yaitu dusun Mranggen. Pada saat akan mengambil air wudhu untuk sholat Jum’at, beliau kesulitan mendapatkan air,kemudian ditancapkanlah tongkat beliau ke tanah, tak berapa lama munculah mata air. Mata air ini dinamakan Tuk si Bedug. Selanjutnya beliau berjalan ke arah selatan dan sampailah di suatu tempat, beliau yang beristirahat sambil menyisir rambut dan memotong kuku tanpa sengaja rambut dan potongan kuku tersebut terjatuh atau dalam bahasa Jawa disebut nggregeli. Dusun tempat dimana jatuhnya rambut dan potongan kuku Kanjeng Sunan inilah sampai sekarang disebut dusun Grogol diambil dari kata nggregeli.(2) prosesi upacara tradisional Tuk si Bedug terdiri atas tahapantahapan, yaitu persiapan dan pelaksanaan, tahapan persiapan terdiri atas persiapan tempat dan perlelengkap, pembuatan sesaji kenduri pamidhangan dan pembuatan gunungan kirab. Tahapan pelaksanaan terdiri atas pengambilan air ‘tirta suci’, kenduri pamidhangan, pamidhangan dan kirab budaya Tuk si Bedug. (3) makna simbolik ubarampe upacara tradisional Tuk si Bedug antara lain sekul gurih yang bermakna penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Ingkung yang bermakna selalu berpasrah kepada Allah SWT, cethil yang bermakna lambang persatuan serta gunungan wuluwetu yang bermakna rasa syukur kepada Allah SWT atas rejeki dan nikmat yang diberikan. (4) Fungsi upacara tradisional Tuk si Bedug bagi masyarakat pendukungnya meliputi fungsi religi, fungsi sosial, fungsi pariwisata, fungsi ekonomi dan fungsi pelestarian tradisi.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: tuk si bedug, margodadi
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa Jawa > Budaya Jawa
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Bahasa Daerah
Depositing User: Admin Pendidikan Bahasa Jawa FBS
Date Deposited: 13 Aug 2015 10:25
Last Modified: 02 Oct 2020 08:25
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24980

Actions (login required)

View Item View Item