Hubungan Antara Tahap Perkembangan Penalaran Moral dengan Kecenderungan Kenakalan Remaja Siswa Sekolah Menengah Atas Di Surakarta

Widyasari K, Yenny (2008) Hubungan Antara Tahap Perkembangan Penalaran Moral dengan Kecenderungan Kenakalan Remaja Siswa Sekolah Menengah Atas Di Surakarta. S1 thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI 1.pdf

Download (166kB) | Preview
[img]
Preview
Text
SKRIPSI II.pdf

Download (302kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tahap perkembangan penalaran moral dengan kecenderungan kenakalan remaja siswa sekolah menengah atas di Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik multistage cluster random sampling karena populasi dalam penelitian ini berada dalam wilayah yang luas dan ada 3 jenis status sekolah yaitu sekolah negeri, sekolah swasta keagamaan dan sekolah swasta nasional. Sampel yang diambil berjumlah 145 siswa yang mewakili masing-masing kelompok status sekolah yaitu SMAN 7 Surakarta mewakili sekolah negeri, SMA Muhammadiyah 2 Surakarta mewakili sekolah keagamaan agama islam, SMA Kristen 1 mewakili sekolah keagamaan agama Kristen, dan SMA Batik 1 mewakili sekolah swasta nasional. Uji coba penelitian dilakukan terhadap 30 siswa yang bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson yang dikoreksi dengan analisa part whole. Alat ukur yang digunakan adalah angket (kuesioner) dan dokumentasi. Analisis data dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi Rank-Spearman (rho). Hasil Penelitian ini menunjukkan: tahap perkembangan penalaran moral mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan dengan kecenderungan kenakalan remaja. Dengan N= 145 diperoleh hasil koefisien korelasi rho spearman`s sebesar -0,36 dengan p= 0,332 pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh hasil sebanyak 3 siswa ( 2.07%) berada pada Tahap Perkembangan Penalaran Moral pada Tahap I dengan kenakalan yang tinggi sebanyak 3 siswa (2.07) dengan kenakalan yang rendah 0 siswa (0.00). Sebanyak 1 siswa ( 0.69%) berada pada Tahap Perkembangan Penalaran Moral pada Tahap II dengan kenakalan yang tinggi sebanyak 0 siswa (0.00) dengan kenakalan yang rendah 1 siswa (0.69). Sebanyak 11 siswa ( 7.59 %) berada pada Tahap Perkembangan Penalaran Moral pada Tahap III dengan kenakalan yang tinggi sebanyak 1 siswa (0.69) dengan kenakalan yang rendah 10 siswa (6.90). Sebanyak 16 siswa ( 11.03 %) berada pada Tahap Perkembangan Penalaran Moral pada Tahap IV dengan kenakalan yang tinggi sebanyak 4 siswa (2.76) dengan kenakalan yang rendah 12 siswa (8.28). Sebanyak 2 siswa ( 1.38 %) berada pada Tahap Perkembangan Penalaran Moral pada Tahap V dengan kenakalan yang tinggi sebanyak 2 siswa (1.38) dengan kenakalan yang rendah 0 siswa (0.00). Sebanyak 112 siswa (77.24%) berada pada Tahap Perkembangan Penalaran Moral pada Tahap VI dengan kenakalan yang tinggi sebanyak 48 siswa (33.10) dengan kenakalan yang rendah 64 siswa (44.14).

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Kewarganegaraan dan Hukum
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum
Depositing User: Admin Pendidikan Kewarganegaraan FIS
Date Deposited: 14 Jul 2015 02:11
Last Modified: 30 Jan 2019 01:07
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23437

Actions (login required)

View Item View Item