Pengembangan Subject Specific Pedagogy Tematik untuk Mengembangkan Karakter Siswa Sekolah Dasar kelas I, II, dan III

Insih, Wilujeng and Muhsinatun Siasah, Masruri and Dr. MUH. NUR, WANGID, M. Si (2013) Pengembangan Subject Specific Pedagogy Tematik untuk Mengembangkan Karakter Siswa Sekolah Dasar kelas I, II, dan III. Artikel Penelitian Pascasarjana.

[img]
Preview
Text
Untitled1.pdf

Download (131kB) | Preview

Abstract

Perwujudan tujuan pendidikan nasional dilakukan mulai dari pendidikan dasar yang merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar tersebut diawali dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah pertama.Penanaman konsep yang paling awal pada pendidikan di sekolah dasar terjadi pada kelas I, II, dan III yang biasa disebut dengan kelas rendah. Berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget pada usia tersebut peserta didik berada pada awal tahap concrete operations di mana peserta didik mendapatkan dan menggunakan segala pengetahuannya dengan sesuatu yang logis atau masuk akal. Hal yang logis tersebut dapat didapatkan melalui kegiatankegiatan yang konkret dan bermakna. Oleh karena itu, dibutuhkan cara penanaman konsep yang baik untuk peserta didik. Berdasarkan karakteristik peserta didik kelas rendah, maka model pembelajaran yang tepat adalah tematik.Studi awal dari penelitian ini adalah survei mengenai pelaksanaan pembelajaran tematik di beberapa wilayah Indonesia untuk mengetahui berbagai kendala khususnya yang dialami guru. Hasil survei menunjukkan, bahwa terdapat 70% guru di 6 propinsi di Indonesia berusia lebih dari 30 tahun; 68% guru di propinsi memiliki masa kerja lebih dari 15 tahun; 38% guru SD berkulifikasi S1 PGSD; 42% berkulifikasi S1 non PGSD; dan 20% berkualifikasi D2 ; 90,3% guru memperoleh informasi pembelajaran tematik sebelum tahun 2009 dan 100% melaksanakan pembelajaran tematik sesudah tahun 2009; 35,3% guru memperoleh informasi pembelajaran tematik dari supervisor, 31, 7% guru dari kegiatan KKG, dan 33% guru dari instruktur; 2,3% guru dari diklat regional, 91,8% guru dari diklat nasional, dan 5,9% guru dari nara sumber yang didatangkan ke sekolah; 72% guru mendapatkan dokumen tertulis tentang pembelajaran tematik dan 28% guru mendapatkan pemahaman saja.Setiap daerah di 6 propinsi mengangkat tema untuk pembelajaran tematik beragam, sesuai aspek kearifan lokal. Mata pelajaran yang diintegrasikan rata-rata bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan Seni Budaya Keterampilan. Terdapat 96,7%. Guru melaksanakan pembelajaran tematik dengan cara guru tunggal dan 93,3% guru melakukan cara penilaian pembelajaran tematik dengan teknik tes. Terdapat 43,1% guru yang melaksanakan pembelajaran tematik sesuai esensi pembelajaran tematik dan 56,9% belum sesui. Hambatan-hambatan atau kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik meliputi integrasi karakter, pelaksanaan team teaching, mengembangkan perangkat pembelajaran tematik; pengembangan penilaian otentik untuk pembelajaran tematik.

Item Type: Article
Additional Information: Laporan Penelitian Pascasarjana 2013
Uncontrolled Keywords: Subject Specific Pedagogy, tematik, karakter, Sekolah Dasar
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 14 Jul 2015 01:03
Last Modified: 14 Jul 2015 01:03
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23416

Actions (login required)

View Item View Item