Margana, Margana and Nunik Sugesti, M.Hum. (2013) Blended Culture sebagai Model Pembelajaran Bahasa Inggris di SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Rangka Melestarikan Budaya Lokal. [Experiment/Research]
|
Text
Laporan Fundamental_Margana.pdf Download (10MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran bahasa Inggris berbentuk Blended Culture di Sekolah Menengah Kejuruan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Model pembelajaran Inggris berbasis blended culture ini perlu dilakukan untuk melestarikan budaya lokal yang saat ini cenderung terabaikan karena pengaruh budaya sasaran yang terintegrasikan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris yang banyak mengajarkan budaya-budaya Barat dibandingkan budaya lokal. Permasalahan tersebut diperparah oleh kemajuan teknologi berupa media elektronik maupun media cetak televisi sebagai sumber belajar yang dapat diakses secara bebas oleh para peserta didik sekolah menengah kejuruan tanpa melalui pensensoran. Sehubungan dengan tujuan tersebut di atas, penelitian ini dilaksanakan selama dua tahun. Pada tahun pertama penelitian ini menekankan pada deskripsi pembelajaran bahasa Inggris di SMK, persepsi para guru bahasa Inggris dan peserta didik terhadap pembelajaran bahasa Inggris berbasis blended culture dan pemerian kesulitan yang akan dihadapi guru bahasa Inggris dan peserta didik dalam penerapan model pembelajaran bahasa Inggris berbasis blended culture. Untuk mencapai tujuan tersbut, penelitian ini melibatkan 9 sekolah menengah kejuruan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan 20 orang guru bahasa Inggris SMK di DIY dan 300 orang peserta didik yang berasal dari 9 SMK di 2 Kabupaten dan 1 Kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen berbentuk daftar pertanyaan dan panduan wawancara yang diapliaksikan pada tahapan need survey dan need analysis sebagai dasar pengembangan model pembelajaran bahasa Inggris berbasis blended culture dan bahan ajar pada tahun kedua. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, wawancara, observasi, dan teknik rekam video. Analisis data tahun pertama dilakukan dengan teknik deskriptifkualitatif. Dari hasil analisis data yang dilakukan melalui penyebaran angket, diperoleh temuan bahwa sebagian besar guru bahasa Inggris SMK belum mengaplikasikan pembelajaran bahasa Inggris berbasis Blended Culture. Pembelajaran bahasa Inggris di SMK banyak menekankan pengetahuan sistemik, yakni pengetahuan kebahasaan. Para guru bahasa Inggris dan peserta didik SMK memiliki persepsi positif terhadap model pembelajaran bahasa Inggris berbasis Blended Culture. sebagian guru bahasa Inggris menyamapikan bahwa mereka belum menemukan buku bahasa Inggris yang di dalamnya terdapat uraian penerapan model pembelajaran bahasa Inggris berbasis Blended Culture. Para guru bahasa Inggris juga mengalami kesulitan dalam memilih materi bahasa Inggris. Mereka juga merasa mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan kedua bahasa tersebut ke dalam penyusunan RPP, pemlihan materi pembelajaran, dan penyusunan evaluasi pembelajaran bahasa Inggris.
Item Type: | Experiment/Research |
---|---|
Additional Information: | LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL 2013 |
Uncontrolled Keywords: | Pembelajaran Bahasa Inggris Blended Culture Budaya Lokal Budaya Sasaran |
Subjects: | LPPM |
Divisions: | LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat |
Depositing User: | LPPM UNY |
Date Deposited: | 08 Jul 2015 07:58 |
Last Modified: | 08 Jul 2015 07:58 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23012 |
Actions (login required)
View Item |