PENGEMBANGAN MODEL LAYANAN KESEHATAN MENTAL BERBASIS SEKOLAH BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Purwandari, Purwandari and Aini, Mahabbati and Chamidah, Atien Nur (2013) PENGEMBANGAN MODEL LAYANAN KESEHATAN MENTAL BERBASIS SEKOLAH BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Artikel Hibah Bersaing.

[img]
Preview
Text
Artikel Ilmiah hiber kesehatan mental_purwandari (1).pdf

Download (397kB) | Preview

Abstract

Program kesehatan mental terpadu berbasis masyarakat dengan sekolah sebagai salah satu kunci utama pelaksana program merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan layanan kesehatan mental bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Namun, demikian, penelitian mengenai layanan kesehatan mental bagi anak berkebutuhan khusus berbasis sekolah masih sangat terbatas. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian yang dapat menghasilkan model yang tepat bagi Sekolah Luar Biasa (SLB) dalam memberikan layanan kesehatan mental berbasis sekolah bagi ABK. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development untuk mengembangkan model layanan kesehatan mental berbasis sekolah bagi anak berkebutuhan khusus. Subjek dalam penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, dan praktisi lain yang terlibat dalam layanan kesehatan mental (psikolog, dokter, dan terapis) di SLB yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data penelitian akan dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD) serta akan dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian tahun pertama ini adalah diperolehnya data mengenai: (1) jenis gangguan kesehatan mental pada ABK, yakni gangguan perilaku dalam pembelajaran, perilaku bermasalah sosial dan komunikasi, perilaku bermasalah internal, dan perilaku bermasalah eksternal. (2) Jenis layanan kesehatan mental yang di SLB, yakni terintegrasi dalam pembelajaran akademik dan dalam kegiatan non-akademik; bersifat formal dan berkala, serta non formal atau insidental; dilaksanakan dibawah tanggungjawab bagian kesiswaan, Unit Kesehatan Sekolah, dan guru kelas; melalui prosedur asesmen analisis kebutuhan siswa sepanjang waktu dan pemberian terapi sesuai gangguan; serta bekerjasama dengan profesional yang terkait seperti dokter, psikolog, ortopedagok, dan terapis. (3) Persepsi guru yang menyatakan bahwa layanan kesehatan mental sangat penting, namun selama ini belum dilaksanakan secara optimal, serta memerlukan alur yang terprogram secara terencana dan berkelanjutan, pentingnya kerjasama dengan profesional, serta pengembangan program layanan untuk kasus-kasus berat. (4) Sumber daya pendukung layanan yang telah tersedia berupa, sarana prasarana, sumber daya manusia, dan layanan penunjang yang cukup memadai, serta telah adanya kerjasama dengan profesional terkait. (5) Dirumuskannya rancangan model layanan kesehatan mental berbasis sekolah yang dimulai dari asesmen kebutuhan khusus dan problem kesehatan mental sebagai dasar layanan. Layanan dimulai dari kolaborasi antar profesional, dan meliputi pembentukan iklim positif di sekolah, pembelajaran sosial-emosional, dukungan dan pendidikan untuk orangtua, dan intervensi dini problem kesehatan mental. (6) Tersusunnya rancangan buku pedoman yang terdiri dari masalah dan gejala kesehatan mental ABK, kolaborasi profesional, pengembangan komunitas sekolah yang positif, pembelajaran sosial-emosi, dukungan dan pendidikan orangtua, dan intervensi dini gangguan kesehatan mental ABK.

Item Type: Article
Additional Information: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING 2013
Uncontrolled Keywords: layanan kesehatan mental berbasis sekolah, anak berkebutuhan khusus
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 03 Jul 2015 01:55
Last Modified: 29 Aug 2018 04:42
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22528

Actions (login required)

View Item View Item