KOMIK SEBAGAI MEDIA BELAJAR SOSIOLOGI

Grendi, Hendrastomo and Aran, Handoko and Poerwanti Hadi, Pratiwi (2013) KOMIK SEBAGAI MEDIA BELAJAR SOSIOLOGI. [Experiment/Research]

[img]
Preview
Text
Grendi H_UNY_Laporan Akhir_HB.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Komik merupakan media pembelajaran alternatif yang interaktif dan membuai penikmatnya untuk menyelami realitas yang dituangkan dalam cerita bergambar. Media pembelajaran ini dirasa dekat dengan dunia remaja dan mendorong remaja untuk mengembangkan sosiologi sehingga menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran sosiologi materi nilai dan norma sosial dengan menggunakan media komik, mengetahui tahapan pembuatan komik sosiologi. Penelitian ini menggunakan metode research and development yang dikembangkan Borg dan Gall dengan beberapa modifikasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan berbagai teknik, yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sesuai dengan langkah-langkah kegiatan dalam penelitian. Untuk mendukung pengumpulan data, digunakan juga Focus Group Discussion (FGD) dan buku catatan/ logbook. Pengembangan komik dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu: 1) Tahap pengumpulan data awal terkait proses pembelajaran sosiologi di SMA. Hasil observasi dan wawancara menunjukkan adanya kemandegan (stagnan) dalam proses pembelajaran sosiologi di tingkat SMA. Beberapa materi dirasa sulit untuk dipahami dan memiliki pemahaman ganda yang menyulitkan baik guru maupun siswa. Informasi lain menunjukkan bahwa proses pembelajaran kurang memanfaatkan media pembelajaran yang ada. Proses selanjutnya adalah mengadakan Focus Group Discusion (FGD), dengan hasil: a) kompetensi yang dianggap sulit untuk kemudian dibuat komik, b) pokok bahasan Nilai dan Norma ditetapkan sebagai materi yang akan dibuat, c) komik dibuat pertema yang dekat dengan realita kehidupan siswa sehari-hari. 2) Tahap pembuatan storyboard. Berisi gambaran secara umum isi dari komik yang akan dibuat. Dalam storyboard dimunculkan ilustrasi, latar belakang gambar, naskah cerita, dan situasi yang diinginkan. Hasil dari storyboard memunculkan tiga cerita yang berkenaan dengan topik yang telah dipilih. 3) Tahap pembuatan sketsa. Proses ini meliputi dua tahapan, yaitu: a) pembuatan sketsa kasar, dan b) review sketsa (ahli komik). 4) Tahap pembuatan gambar. Proses ini dilakukan dengan menebalkan gambar yang sudah jadi agar terlihat lebih jelas dan menambahkan detail yang kurang. 5) Tahap pemberian warna (pewarnaan). Meliputi dua tahapan yang harus dilakukan, yaitu digitalisasi dan pewarnaan.

Item Type: Experiment/Research
Additional Information: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING 2013
Uncontrolled Keywords: Komik, Sosiologi, Media, Pembelajaran
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 02 Jul 2015 03:54
Last Modified: 02 Jul 2015 03:54
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22383

Actions (login required)

View Item View Item