SIMBOL DAN MAKNA TRADISI PENANAMAN PADI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA YOSOMULYO (Kajian Sosiologis Di Desa Yosomulyo, Kabupaten Banyuwangi)

Ari Budhiarno, Widiyawati (2013) SIMBOL DAN MAKNA TRADISI PENANAMAN PADI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA YOSOMULYO (Kajian Sosiologis Di Desa Yosomulyo, Kabupaten Banyuwangi). S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
2.abstrak.pdf

Download (7kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3 BAB 1.pdf

Download (33kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1.COVER-DAFTAR ISI.pdf

Download (13MB) | Preview
[img]
Preview
Text
4 BAB 2.pdf

Download (65kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5.BAB 3.pdf

Download (46kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6.BAB 4.pdf

Download (194kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6.BAB 4.pdf

Download (194kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7.BAB V.pdf

Download (21kB) | Preview

Abstract

Masyarakat Desa Yosomulyo memiliki tradisi penanaman padi. Disetiap prosesi tradisi penanaman padi terdapat pemberian sesaji, sesaji tersebut memuat simbol dan makna yang menjadi kearifan lokal masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan prosesi tradisi penanaman padi, simbol dan makna tradisi penanaman padi sebagai kearifan lokal masyarakat Desa Yosomulyo, serta partisipasi masyarakat Desa Yosomulyo dalam pelaksanaan tradisi penanaman padi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif.Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari pelaku tradisi penanaman padi, dukun methik, dan penjual sesaji. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi, wawancara semi struktur, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Teknik validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan analisis datanya menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi penanaman padi memiliki empat prosesi yaitu, tiris, mbuntoni, ngrujak’i, dan methik. Simbol tradisi penanaman padi terdiri dari cok bakal sebagai persembahan untuk penunggu sawah, sego legi bertujuan agar buah padinya manis, buceng bertujuan agar permohonan cepat dikabulkan, jenang sumsum bertujuan memulihkan sumsum pengolah sawah, rujak dipersembahkan untuk Dewi Sri yang sedang mengandung buah padi, kembang sekar arum sebagai siramannya Dewi Sri, ingkung sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, tumpeng sebagai simbol memboyong padi, sambal goreng, mie, rempeyek merupakan kelengkapan kenduri, sayur kluwih dimaksudkan agar rezekinya lebih, janur sebagai benteng atau pagar, dan daun dhadhap serep simbol ketentraman. Makna tradisi penanaman padi adalah agar tanaman padi diberkahi, selamat dari hama, hasil panennya melimpah, awet untuk dikonsumsi, tidak ada gangguan dalam mengolah sawah, sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan, serta sebagai ketentraman dalam bertani. Dalam pelaksanaan tradisi penanaman padi yang berpartisipasi adalah tetangga, sanak saudara, dukun methik, dan penjual sesaji. Kata kunci : Simbol, Makna, Tradisi penanaman padi, Kearifan lokal vii

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Kebudayaan
Ilmu Sosial > Sosiokultural
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sosiologi
Depositing User: Admin Pendidikan Sosiologi FIS
Date Deposited: 21 May 2015 02:22
Last Modified: 29 Jan 2019 22:32
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18913

Actions (login required)

View Item View Item